Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Cukup dengan Minta Maaf

10 Oktober 2016   15:28 Diperbarui: 10 Oktober 2016   16:08 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Media  One TV. menayangkan permohonan maaf Ahok yang lebih bernuansa pura-pura,  bukan berangkat dari rasa tidak tulus, masih  terkesan membela diri. Karena melihatkehadiran Ahok dari awal, bukan saja melakukan aborsi terhadap mayoritas Islamdi jakarta, atau lebih pada menyakiti perasaan umat Islam terus menerus. Mulaidari awal memerintah kota Jakarta, menjadi wakil Jokowi selama Jokowi masihGubenur DKI, hingga mendekati PILKADA ahok menjadi paling trendy mempermainkanperasaan umat Islam. Tidak berakhlaq sebagai pejabat Negara yang toleransidalam umat beragama, bahkan lebih pada nuansa anti islam dengan banyakmelegalkan makar sebagai Gubenur DKI. 

Misalnya upaya legalisasi Daging Babi, daging Anjing merupakan ide ide ahokyang menyakitkan umat Islam, otoriter Ahok tak mengendahkan lagi rasa hormatnya terhadap Islam, tidak tau lagi siapa yang diajak bicara Ahok, baginya asalbicara, asal bunyi , dan membuat geger langit langit Jakarta. Sebenarnya sebuahusaha Ahok yang tanpa pikir dengan menorehkan dendama dikalangan hati umatIslam. Mestinya tidak dilakukan oleh seorang Ahok sebagai Bapak DKI. 

Pernah juga Ahok melontar gagasan legalisasi Pelacuran diJakarta, yang menempatkan diri sebagai sosok yang progrees bicara apa saja,tanpa kendali, bahkan tidak tanggung menghina wanita berjilbab ditengah banyakorang. ini Semua Prilaku Ahok yang tidak seharusnya terjadi seorang pejabatPublik dan negara. Mungkin Ahok harus belajar dari umat islam yang mayoritasdinegeri ini, bukan sebaliknya selalu memancing emosi , untuk menimbulkankonflik dikalangan bangsa Majmuk Di Jakarta. 

Akibat dari lontaran Ahok, bukan saja tingkat regional DKI sajadampaknya, bahkan memancing emosi umat Islam. Disamping usaha usaha tegas yangdilakukan banyak ormas Islam, hingga memancing emose seorang tokohInternasional yang Menjadi Presiden agama agama sedunia Pak Din Syamsuddin yangjuga mengawal gerakan anti Ahok, karena level membahayakan Negara, tidak tidakbanyak berharap terjadi caos sebagai peristiwa yang terjadi pada tahun 1997,Peristiwa Pahit yang menimpa kota Jakarta. Bagaimana mungkin Ahok berani mainApi ditengah mayoritas Islam, lalu dengan sekedar minta maaf begitu saja,setelah banyak makarnya dilakukan di Jakarta ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun