Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Prof Dr. Din Syamsudin Ke Kapolri Berkaitan Kasus Andai Manokwari

30 Oktober 2015   00:10 Diperbarui: 30 Oktober 2015   00:11 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Berikut adalah Surat Prof. Dr. Din Syamsudin MA. melalui SMS ke Kapolri, berkaitan Kasus intoleransi yang tidak semestinya muncul tenggelam di Indonesia bagian Timur. Beliau mengirimkan ke saya via WA,  isinya sebagai berikut :

"Bapak Kapolri Yth, demo kelompok Kristiani radikal memprotes pembangunan masjid di Manokwari dan mengklaim  Manokwari sbg Kota Injili sungguh akan merusak suasana kerukunan antar umat beragama dan integrasi nasional. Tolikara kmdn Singkil belum tuntas, skrng terulang lagi di Manokwari. Kejadian ini sangat potensial menyulut reaksi dari umat Islam di daerah2 lain, maka saya berharap Polri segera mengatasinya dgn menegakkan hukum secara berkeadilan. Trims. Salam dari Tokyo. Din Syamsuddin/Ketua Dewan Pertimbangan MUI."

Itulah isi surat singkat yang ditujukan ke Kapolri. Sebagai mana kita ketahua Pak Din Syamsudi sangat tinggi keinginannya untuk menyuarakan perdamaian duniadunia. Beliau tidak bisa tinggal diam kalau ada putra bangsa yang meniupkan Sara di Negara kesatuan Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun