Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dari Gerindra Untuk Ahok [Basuki Cahyo Purnomo]

24 Agustus 2014   03:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:44 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pasti proses demokrasi tak bisa ditolak, karena tak mungkin proses demokrasi berlaku surut, menggantikan Jokowi yang melangkah ke RI satu dengan calon lain, sudah pasti Ahok orangnya, penggantinya dan tak dapat disangkal oleh kelompok manapun untuk menggugurkan Ahok yang menjadi tenar namanya sejak mendampingi Jokowi sebagai wakilnya. Keberuntungan Ahok tak dapa ditolak, karena karunia mayoritas yang awalnya membaca sosok Jokowi sebagai figur pilihan. Buktinya nyata dan tak dapat dibantah, sejak Wali Kota solo Hingga Presiden, Sosok Jokowilah yang menonjol.

[caption id="" align="aligncenter" width="595" caption="Ahok akan dilantik Jadi Gubenur / qctv.tv"][/caption]

Hanya tinggal bagaimana sikap Ahok menjembatani "mayoritas Muslim" agar bisa menerimanya dengan lapang dada sebagai Gubenur baru, bukan saja mengecewakan "mayoritas", tetapi yang paling penting menumbuhkan kepercayaan "Mayoritas", misalnya tetap menjamin keberlangsungan pelaksanaan agama mayoritas, tidak mengusik hal hal yang sensitif yang bisa mengundang amarah umat mayoritas.

Dalam hal ini peran Gerindra bisa menesehati Ahok, atau Bapak Prabowo, pembina partai Gerindra, sudah selayaknya meyakinkan umat Jakarta, agar Ahok tidak berjalan sendiri dalam pemerintahan DKI, karena kalau terjadi cacat atau cela, sudah pasti Gerindra yang kena getahnya, sementara umat Islam sudah mulai Yakin Bapak Prabowo sebagai orang nomor dua setelah Jokowi, ada 63 juta orang indonesia mendukung Gerindra dan Bapak Prabowo, maka paling tidak Bapak Prabowo harus jadi bapak asuh gubenur ahok nantinya.

Gerindra sudah kepalang basah, bertarung dengan waktu dan tenaga memperjuangkan Ahok jadi wakil Jokowi, dan ketika dimandat sebagai Gubenur atas tuntutan undang undang, maka peran Gerindra harus lebih aktif mengarahkan Ahok untuk menjadi gubenur terbaik di DKI, terutama akhlaqnya terhadap "mayoritas", yakinlah umat Islam bisa menerima Ahok, kalau Gerindra atau Bapak Prabowo turun tangan "menjadi tangan panjang dari pemerintahan Ahok kedepan di Jakarta. Terlebih jika menunjuklam prestasi yang menyenangkan umat Islam, sudah pasti seorang Ahok bisa menjadi "idaman" mayoritas, seperti gajah mati meninggalkan gading dan Harimau mati meninggalkan "belang'. Tunjukkanlah prestasimu "selaku minoritas yang di unggulkan di Jakarta ini, maka mayoritas akan menjadi sahabatmu selamanya". Jangan pernah menjadi kulit putih dalam dunia aparthed jaman Nelson Mandela dalam tahanan kulit putih yang minoritas di Afrika selatan.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun