Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Luhut Panjaitan Mau Menandingi Rekor LB Murdani

22 Desember 2016   23:55 Diperbarui: 23 Desember 2016   00:05 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tokoh yang satu ini memang terbilang paling vokal memburu titik lemah hamba hamba Allah dari anak anak bangsa di NKRI ini, seolah NKRI hanya milik seorang Luhut Panjaitan, sehingga setiap gejolak mengatas-namakan agama, selalu di tuding "Garis Keras" [GK], makin menonjolkan kebencian pada kelompok mayoritas. Sambil berlindung di balik Minoritas, Luhut Panjaitan bersuara paling minor diantara Pejabat, bahkan menampilkan sosok garang untuk melawan Habib Riziq, terlebih karena Habib Rziq mampu menghadirkan Jutaan umat Islam, sekaligus rasa simpatik para pejabat tinggi, termasuk Presiden yang ikut hadir di acara aksi bela Islam 212 . Masih dengan tuduhan mengada-ada, celoteh yang biasa di lontarkan para centeng Belanda melawan tokoh tokoh Islam masa penjajahan. 

Apa yang keluar dari lidahnya, selalu ucapan kebencian : Islam radikal, seolah mengerti agama Islam, bahkan mungkin ingin mengajari umat Islam dengan pola pemikiran Luhut Panjaitan, sambil menempatkan Ahok sebagai akibat dari nyanyian Islam Radikal, maksudnya Habib Rizq. Sama halnya BBC yang menebarkan benih permusuhan dalam siarannya, menyebut gerakan 212 sebagai gerakan anti NKRI, padahal kalau harus meniru belanda yang memasukkan pejuang dari tokoh tokoh Islam dalam daftar Ekstrimis atas Islam Radikal, justru merekalah yang paling NKRI di negeri ini dari pada Luhut Panjaitan. puluhan tokoh tokoh Islam dan ratusan ulama yang dituduh "Islam radikal" oleh belanda itulah yang mengantara Nama : "Indonesia" ini ada, sebagaimana luhut Panjaitan yang turut menikmati jerih payah umat Islam, 95 % para pejuang atau pahlawan tersebut adalah sosok sosok yang dituduh ekstrimis Islam oleh belanda.

Dalam kapasitasnya selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Luhut menyebut bahwa pemerintah mengawasi Habib Rizieq Shihab (HRS).“Kami punya data yang cukup rinci tentang dia. Kita lihat apa yang terjadi. Kami tahu apa yang akan kami lakukan,” ujar Luhut. Sambil mengatas-namakan Pemerintah, Luhut Panjaitan sesumbar untuk melakukan sesuatu pada Habib Rizq. ini mirip mirip ancaman LB Murdani di jaman Pak Harto,  lagi lagi membenturkan anak anak bangsa dalam pertarungan besar. dan kita tahu Luhut itu masih ada hubungan dengan LB Murdani yang menabuh genderang perang di tanjung Priok. Kini Luhut juga akan mengulang kesalahan masa lalu dengan mengencar Habib Rizq atas nama pemerintah. 

Dengan penuh ambisi, membela Ahok tidak pada tempatnya, menuding orang orang Islam yang membela agamanya sebagai Radikalis Islam. Jelasnya Luhut mau menciptakan Taqdirnya habib Rizq menurut desain Luhut, yang merasa paling benar dengan menggunakan pendekatan model LB Murdani masa itu yang menghabisi muslim tanjung Priok, apakah ini akan terulang kembali, kita tunggu permainan Luhut yang banyak di kutip Media Sosial, Sebagaimana dikutip VOA, Luhut galau menatap aksi damai 212 dengan ucapannya : “Kami tidak kehilangan kontrol.” (sumber: Voice of America 16/12/2016). Sehingga sangat perlu mewaspadai ancaman Luhut Panjaitan ini yang merancang  kasus model LB Murdani atau mungkin lebih parah, hanya demi seorang Ahok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun