Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Terbuka Wakil Ketua Majelis Tabligh PPM Kepada Anggun Gunawan

16 Oktober 2015   22:28 Diperbarui: 16 Oktober 2015   22:44 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Terbuka Wakil Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kepada Anggun Gunawan S.phil. (Tabilgh Institute)

Tulisan ini saya tulis untuk merespon tulisan sahabatku Anggun Gunawan, S. Phil, di Tabligh Institute. 

Bismillahirrahmanirrahim 

Apa yang antum tulis benar seratus persen mereka adalah kelompok yang tidak percaya diri dan orang-orang yang tidak percaya diri pasti tidak akan pernah berani independen. Makanya mereka selalu berusaha untuk mendompleng nama-nama besar tokoh-tokoh atau organisasi. Rusaknya selain mendompleng mereka juga memanfaatkan nama-nama besar tokoh atau organisasi tersebut untuk mencari proyek ke funding-funding asing, dan kadang - kadang juga mempergunakan jabatan yang sedang dia pegang atau yang pernah dipegang sebelumnya atau mantan. 

Rusaknya lagi dengan dana yang berhasil digaetnya itu mereka menyebarluaskan pemikiran-pemikiran sepilis yang lebih berbahaya dari penyakit sepilis yang asli. Mereka pakai nama besar tokoh atau organisasi untuk mencari proyek, lalu dengan proyek itu mereka rusak ideologi dan nilai-nilai perjuangan yang selama ini dianut oleh organisasi itu, katakanlah Muhammadiyah, mereka pakai Muhammadiyah untuk cari dana, kemudian dengan dana itu mereka merusak Muhammadiyah dengan berbagai pemikiran sesat dan menyimpang.

Sayangnya banyak pula tokoh-tokoh kita dan para pemimpin kita memandang bahwa mereka adalah tokoh-tokoh muda yang kreatif dan berkemajuan, sehingga mereka diberi ruang dan panggung untuk menyebarluaskan pemikiran-pemikirannya itu, dan orang-orang seperti antum dipandang sebagai kelompok literalis yang fundamentalis dan tidak berkemajuan. Itulah makanya antum disuruh cari kerja di tempat lain, sementara mereka cari kerja di Muhammadiyah. 

Bagi saya mereka itu tidak lebih dari orang-orang yang sedang memanfaatkan Muhammadiyah untuk cari rezeki, malah kalau perlu membuat partai - partai yang tidak sejalan dengan tujuan Muhammadiyah tapi mempergunakan jaringan Muhammadiyah, kemudian mengaku bahwa mereka kader - kader Muhammadiyah yang progresif. 

Harapan saya satu, karena mereka selama ini sudah sangat faham dan memang dikader oleh Muhammadiyah dan malah menimba ilmu di sekolah dan pesantren Muhammadiyah, sebaiknya mereka segera kembali ke jalan yang benar dan menghentikan petualangan ideologi dan pemikirannya itu, karena hal itu akan dapat merusak dirinya sendiri dan merusak agama Islam dan umat Islam. 

Seandainya mereka tidak mau bertaubat sendiri, sangat diharapkan para tokoh dan pemimpin kita yang memiliki otoritas berusaha untuk membina mereka dan mengingatkan mereka agar kembali ke jalan yang lurus. Akan tetapi bila mereka tidak mau kembali, tentu menyelamatkan yang lebih besar, lebih diutamakan yaitu Muhammadiyah dengan segala ideologi, pemahaman dan nilai-nilai perjuangan yang selama ini diperjuangkan dibela dan dipertahankan. 

Ditulis di Masjid Nabawi, Madinatul Munawwarah pada hari Jumat pertama di bulanMuharram 1437 Hijriyah sebelum shalat Jumat, sebagai bentuk kerisauan selama ini. Sahabatku Anggun Gunawan dengan tulisannya yang penuh kejujuran dan bertanggung jawab, menyentakkan fikiran dan nuraniku untuk meresponnya. Wassalam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun