Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Non Muslims Innocence

19 September 2012   21:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ribut Film "'Innocence of Muslims" itu sebanarnya biasa. Tetatpi umat Islam memang terkadang lata dan bodoh bila sekedar terbius amarah, melampiaskan rasa dendam " anti barat" dengan demo yang distruktif, memaki dan merusak fasilitas asing yang ada dinegara muslim. Seolah muslim tidak punya otak untuk berpikir jernih memahami serangan budaya barat, yang hal itu dibarat dianggap biasa. Jangankan muslim yang memang musuh bubuyutan barat, kristen sebagai agama mereka sendiri menjadi bulan bulanan dalam semua film. Bahkan mungkin tak ada negara yang sebebas amerika dalam mengekspresikan hasil tolak ukur mereka terhadap perdaban orang lain.

Orang yang cerdas, semestinya tak perlu gusar dengan film buatan musuh Islam , dan yang perlu dilakukan budayawan Islam harus juga kreatis menulis cerita cerita film tandingan "Innicence of Muslims", yang menggambar sebuah keadaan agama sebelum Islam dengan kritis yan lebih normatif dengan pedoman agama agama sebelum Islam. Tidak perlu menunjukkan sikap arogan dan merusak. Tentu bila melukiskan sebuah kehidupan agama sebelum Islam itu akan lebih menarik bahkan sangat argumentatif.

Misalnya bagaimana agama sebelum Islam melukiskan nabi nabinya terlibat kegialaan dengan wanita, hingga terlena bersama anggur merah dalam dekapan dua anak perempuannya, atau seorang nabi yang mengambil istri saudaranya, atau pembataian pembantaian dan pembunuhan massal yang terdapat didalamnya, sehingga yang terjadi adalah pembasmian sebuah suku yang harus ditumpas oleh orang orang yang berkuasa. Terlalu banyak kalau umat islam mau cerdas melawan Film Innocence of Muslim. Bukan menanggapi film dengan sikap provokatif , tetapi harus dinamis kreatif, dengan menunjukkan kebolehan " Muslim Bisa" .

Dibarat sejak dulu berada pada paradigma barat yang berbeda, tidak semua barat membenci Islam, banyak juga kalangan non muslim barat yang bijak menilai agama, sebagaimana banyak juga non muslim yang tidak realistis menulis cerita Islam, salah satunya adalah Innocence oh muslim, merupakan realitas sosial barat, tetapi kan ada juga kisah film barat yang menayangkan serial Islam dan perjuangannya sesuai dengan kisahaslinya.

Tunjukkan kemampuan Islam, bahwa Islam itu bisa berbuat lebih dari sekedar yang diharapkan oleh pemeluknya. Pasti pihak non muslim juga akan berpikir sama di barat, bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, dan akan terjadi koreksi dengan sikap sikap mereka yang berlebihan terhadap Islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun