Mohon tunggu...
Zulkarnain El Madury
Zulkarnain El Madury Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Madura pada tahun 1963,
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang pemburu kebenaran yang tak pernah puas hanya dengan " katanya". Adalah Da'i Pimpinan Pusat Muhammadiyah peeriode 1990 sd 2007, selanjutnya sebagai sekjen koepas (Komite pembela ahlul bait dan sahabat) hingga 2018, sebagai Majelis Tabligh/Tarjih PC. Muhammadiyah Pondok Gede, Sebagai Bidang Dakwah KNAP 2016 -219 . Da'i Muhammadiyah di Seluruh Tanah air dan negeri Jiran ..pernah aktif di PII (Pelajar Islam Indonesia), Tinggal dijakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maryam vs Maria

26 Agustus 2014   20:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:29 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Maryam, nama ibu Yesus versi  Quran, ber ulang kali Allah menyebutnya dalam "Al-Quran" , sebagai penguat kedudukan Maryam, seorang Ibu yang melahirkan Isa {Yesus} tanpa bapak, atau tanpa proses pernikahan dengan seorang Pria, tetapi dalam refleksi Injil berkali kali ditekankan, kalau Isa bin Daud, tentu ini beda dengan versi Quran yang menyebut Yesus bin Maria [ Isa bin Maryam] . Padahal dalam riwayat Al Kitab, bapak angkatnya Isa, adalah Yusuf, justru kemudian menjadi Yesus bin daud versi PB [perjanjian baru]

Al-Quran menutup akses pembicaran Yesus, cukup dengan menyebut Ibunya, dengan tujuan agar nama Yesus benar benar Bersih, tak dikaitkan dengan laki laki manapun sebagai orang tua Yesus. Al-Quran memelihara nama Yesus dengan sebutan "Isabnu Maryam" [yang bermakna anak yang terlahir tanpa bapak], hanya berdasar proses alami ketuhan melalui "Ruhul Kudus " [Dalam istilah Quran : Malaikat, berbeda tentunya dengan PB yang memaknai Ruhul qudus sebagai salah satu Unsur Trinitas] , kemudian mengandunglah Maryam, layaknya orang ibu hamil, tanpa berlebihan.

Dalam Ilkitab disebutkan beda : ia berseru: "Yesus, Anak Daud,   kasihanilah aku!"[Luk 18:38] yang bermakna Yesus bin Daud, gelar biasa yang dipakai orang yang punya bapak. Yesus bisa disebut juga "Ibnu Daud", sedangkan koreksi Al-Qyran menyebut Yesus dengan "Ibnu Maryam". Jadi perbedaannya Yesus dikalangan pengikutnya menurut versi Al Kitab adalah "IBNU DAUD dan menurut Al Quran adalah "IBNU MARYAM".  Menyimpulkan perbedaan keturunan yang berbeda pula, pertamanya kalau disandarkan ke Daud, maka Yesus itu "Berbapa" , tetapi kalau disandarkan ke "Maryam atau Maria " bermakna Yesus tak punya bapak, sedangkan alkitab meyakinkan penganutnya , kalau Yesus tak berbapak.

Al-Quran dengan tegas menyebut : ''
(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)"

Ada indikasi dalam kedua kitab, baik Quran atau Al Kitab untuk berbeda, meskipun dalam banyak hal sama. Dan hal itu menyimpulkan kalau Quran sebagai kitab koreksi terhadap Al Kitab. Sedangkan Ahlul kitab sepakat menamakan Yesus itu "Ibnu Daud dan Ahlul Quran dan kitabya menamakan Yesus dengan "Yesus Ibnu [Putra] Maryam". Disini juga membuktikan bahwa Al-Quran tidak pernah meniru alkitab, meskipun menokohkan orang sama". Tersirat di dalamnya, sulit seorang Muhammad bisa melakukan hal itu, toh pertemuannya dengan "Warokah" saja sebagai Ahli Injil, karena desakan Istrinya Khadijah, yang sebatas menanyakan "kejadian dalam Gua" .

Lebih jauh kalau ditelusuri Al-Quran bukanlah Al Kitab dan Alkitab bukanlah Quran, meskipun sama sama menampilkan sosok yang sama, tetapi Al-Quran dan Alkitab berbeda karakter, Alquran dengan karakternya menyebut Isa Putra Maryam, juga disebut "Al Masih" [kristus = Pembaptis] , Nabi dan rasul [utusan tuhan ], juga sebagai nama Agama "Saksi Yahuwa", yang sama mendudukan Yesus sebagai "Hamba Tuhan", dan dalam pandangan Alkitab, Mayoritas Trinitas menyebut Al Masih < yesus bin Daud > [Kristus] , Tuhan dan Maria.

Maria dalam Alkitab pun menjadi lidah agama, sebagai sebuah keyakinan yang tak bisa dirubah. Disini menunjukkan karakter yang berbeda, Maryam dan Maria dalam perspektis dua agama yang berbeda. Juga penyebutan nama nama sebagai sahabat Yesus bin Daud, terdiri dari beberapa murid sedangkan dalam Quran, Isa bin Maryam memiliki sahabat yang disebut Hawariyun. Yang jelas dialogis dua agama ini mensyaratkan yang berbeda terhadap Yesus dan Maria dan Isa Bin Maryam, antara Tuhan dan Nabi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun