“Iya kak terserah kita’ ”
Kata kita’ merupakan budaya orang makassar saat mengungkapkan kata kamu dengan cara yang sopan. Sebenarnya sama saja artinya Kita’ dan Kamu, Cuman ini sudah menjadi tradisi suku bugis makassar dalam percakapan yang sopan.
“Mau jeki’ menuggu sekitar satu jam ?”
“Tidak masalah kak, yang penting selsai dan bisa saya pake lagi”
Kuambillah tasku yang berisi perlengkapan servis. Setelah menemukan CD instalan, saya mulai mengformat dan menginstal laptopnya.
“Mau minum apa kak ?”
Mata melotot menghadap lemari yang dia belakangi, terlihat susunan botol – botol minuman keras berawara putih dan kuning. Ada berbagai macam merek yang tak satupun saya kenal. Karena minuman yang saya tau hanya Ballo’ yang merupakan minum memabukkan khas kampungku terbuat dari pohon talak.
“Minum air putih saja dek, tapi jangan kasi saya yang ada di belakangnya ya ” Jawabku dengan nada garing.
“Ahh.. itu hanya perhiasan saja kak, tunggu sebentar ya”
Mulailah saat itu, fikiran negatifku berkurang menjadi 96% yang tadinya 98%. Saat saya mencoba mencuri pandang untuk melihat bening matanya, nampak tak terlihat sedikitpun kalau dia merupakan wanita pekerja malam atau orang banyak meyebutnya pelacur. Sungguh fitrah yang ia pancarkan kan, saat Mata, hidung, dan bibir terlihat seimbang berjalan ramah menyambut bagi siapa saja yang memandangnya. Wanita itu cantik dan manis.
Bersambung …