Mohon tunggu...
Iskandar Idris
Iskandar Idris Mohon Tunggu... -

Senang Menggunakan Baju --> www.kampoengmerdeka.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Panggil Saya Pelacur ( Part 1 )

21 Juli 2011   12:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:30 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Iaa Halo”, Dengan nada merdu yang tak memilki serak yang kasar, sepertinya dia seorang wanita.

“Ini mbak yang tadi sms ya ? ”

“Iaa ini siapa ya ?”

Dalam hati berkata “Waduh ini orang serius atau tidak sadar waktu dia sms saya”

“Ini saya mbak, yang mau perbaiki laptopnya”

“Oh iya, baru ingat, kamu dimana sekarang”

“Saya sudah di jalan Nusantara mbak, rumah mbak dimana ?”

“Kalau kamu dapat hotel nusantara, pass belakangnya situ ada tempat kost, nah itu dia tempat ku”

“Oke mbak”.

Saya sedikit sontak, saat keluar pernyataan tentang tempat kost. Mana dia wanita lagi, kost lagi, ditempat prostitusi lagi. ahh, jangan langsung berdiri Jony ( Panggilan akarab sejengkal di bawah perutku), kamu jangan nakal, kita ini hanya cari nafka dan mau kuliah. Terus terang saya berderbar – debar saat ingin menuju tempat mbak yang saya hubungi tadi. Karena menurut kawan – kawan kuliahku, Jalan Nusantara adalah surganya prostitusi. Yah, sebagai orang desa yang di kampungku tak pernah ada tempat seperti ini, wajar saja kalau saya gugup.

Ku ketuklah pintunya, kemudian dia mempersilahkan masuk. Astaga, saya tak sanggup saat dia menyambut indah bersama belahan gunungya nampak jelas. Saya ingin menutup mata tapi bagamana saya bisa bekerja jika harus menutup mata. Yah, apa boleh buat, aku anggap saja ini merupakan berkah yang berselimut makru bukan dosa, itu saja yang bisa saya katakan karena perutku juga sudah tak sabar di sapa oleh nasi dan lauk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun