Mohon tunggu...
Iskandar Mutalib
Iskandar Mutalib Mohon Tunggu... Penulis - Pewarta

Pengabdi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Bermain Api dengan SARA

5 November 2018   06:10 Diperbarui: 5 November 2018   06:12 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

CALON Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto sepertinya lupa kalau dirinya adalah kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Buktinya, Ketua Umum (Ketum)  Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) kerap menggunakan pengaruhnya untuk memenangkan pasangan Joko Widodo (Jokowi) -KH Ma'ruf Amin.

Baru-baru ini Prabowo membuat pernyataan yang menguntungkan Jokowi-Kiai Ma'ruf, yakni: "Tampang Boyolali". Sekilas pernyataan tersebut tak memiliki nilai, namun bila didengar secara lengkap maka dapat disimpulkan eks menantu Presiden Soeharto itu mencoba melucu.  

Sayangnya objek yang dijadikan bahan lucuan, yakni masyarakat Boyolali,  Jawa Tengah (Jateng) tak menerima pernyataan tersebut. 

Bahkan, ribuan masyarakat kabupaten yang memiliki tagline Boyolali Tersenyum tersebut berdemontrasi mengajak masyarakat lainnya tidak memilih Prabowo.

 Lantas apa yang dipetik dalam peristiwa tersebut.  Benarkah Prabowo-Sandiga Uno tak memiliki kompetensi untuk menjadi orang nomor satu dan nomor dua?

Sudah pasti jawabannya tentatif. Namun,  dapat dipastikan baik secara de jure maupun de facto Prabowo-Sandi adalah orang yang akan memimpin Indonesia jika rakyat menginginkan.  Hal itu baru bisa terjawab setelah hari pemilihan.  

Yang menjadi persoalan kita semua adalah,  kenapa pensiunan jenderal bintang tiga itu masih terjebak pada permainan isu SARA (Suku, Agama, Ras  dan Antar golongan).


Sebagai seorang yang memiliki pengalaman mumpuni dalam kontestasi Pilpres di Indonesia tentu sangat aneh jika ia masih terjebak dalam isu 'haram' tersebut.  

Yang lebih aneh lagi, kok bisa Tim Sukses Prabowo-Sandi membiarkan itu terjadi.  Jangan-jangan ada orang yang menginginkan Jokowi-KH Ma'ruf menang.  

Penulis meyakini bahwa Prabowo-Sandi dan tim suksesnya memahami definisi SARA dengan sangat baik. Dimana SARA memiliki definisi: perkataan atau tindakan yang mengarah pada sentimen identitas seseorang yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Setiap perkara yang berbentuk kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkan pada identitas diri dan golongan dapat dikategorikan sebagai tindakan SARA.

Menurut keterangan para ahli,  SARA atas dapat diklasifikasikan kepada dua kelompok. Pertama, perkara yang manusia tidak punya pilihan di sana, yaitu  suku, ras, dan golongan. Kedua, perkara yang manusia bisa memilih, yaitu agama. Kalau seseorang menimbulkan sentimen kesukuan , ras, dan golongan sosial, dalam menentukan pilihannya wajar dianggap salah dan SARA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun