Don't be Afraid
Saat ini semua orang sangatlah ketakutan dalam menghadapi pandemi corona yang sedang berlangsung, sehingga setiap orang cenderung memisahkan diri dari sesamanya, menjaga jarak bahkan mengurung diri di rumah.
Akan tetapi bila kita renungkan lebih dalam, apakah tindakan tersebut dapat sepenuhnya melindungi diri kita agar terbebas dari virus corona ?
Memang benar dalam kurun waktu singkat dan bila persediaan penunjang hidup kita tersedia cukup banyak.
Akan tetapi berapa lamakah kita dapat bertahan mengisolasi diri ? Sementara persediaan penunjang hidup semakin menipis dan mulai membusuk.
Selain itu apakah kita benar-benar dapat memutus interaksi kita dengan orang lain dalam waktu lama, sebab dalam waktu dekat kita mau tidak mau harus mengisi ulang persediaan, mencukupi kebutuhan dan menunaikan kewajiban kita. Dimana dalam hal ini mau tidak mau akan terjadi pertukaran barang dan uang yang bisa menjadi sarana penularan, karena tidak semua bentuk komoditi bisa dicuci serta tak disentuh.
Belum lagi, mengingat virus dapat bertahan cukup lama pada berbagai media, apakah virus tidak dapat menyebar melalui udara yang disebarkan melalui arus lalu lintas manusia dan kendaraan di sekitar rumah kita, yang kemudian menerobos kisi-kisi jendela rumah.
Untuk itu sebenarnya sangat naif, Â bila kita mengurung diri di rumah tanpa berbuat sesuatu untuk memerangi pandemi ini, Â seolah-olah menunggu dalam kecemasan akan kedatangan musuh, dan bila musuh akhirnya datang, kita hanya berharap sang musuh sudi mengampuni untuk tak merenggut keselamatan jiwa, dan mungkin telah banyak yang mati ketakutan terlebih dulu sebelum musuh datang.
Mungkin akan lebih baik bila kita terjun ke medan pertempuran dan disaat kita terluka, ada tenaga medis atau rekan seperjuangan yang berada di dekat kita, senantisa membantu pemulihan kesehatan kita.
Faith
Banyak dari kita, yang seakan berpasrah diri tanpa berbuat apapun, menyandarkan diri pada Tuhan, dengan harapan Tuhan menyelamatkan kita, dan beranggapan orang-orang yang terkena musibah karena kurang mendekatkan diri padaNya.
Orang tipe ini seakan-akan lupa bahwa umat Tuhan bukanlah dirinya saja, dan Tuhan akan lebih menyukai orang-orang yang berjuang bagi sesama dalam memerangi musuh-musuh kemanusiaan.
Seharusnya kita yakin dan percaya bila Tuhan akan senantiasa memberi kekebalan bila kita mau turut berjuang bersama memerangi pandemi ini, dan seandainya gugur dalam perjuangan ini, pasti karena Tuhan memiliki rencana yang lebih baik bagi kita, yaitu janji keselamatan surgawi.
Dan tentu saja Tuhan tidaklah menjanjikan keselamatan bagi orang-orang ceroboh dan arogan yang maju ke medan tempur tanpa perlengkapan serta strategi yang memadai.