Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Khasus 2 WNI jadi NS Singapore Pembuka Jalan Dwi-WN?

16 November 2014   22:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:40 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khasus  2 WNI jadi NS Singapore pembuka jalan Dwi WN ?

..
Khasus 2 WNI jadi tentara Singapore menjadi heboh di media, bermacam -2 tanggapan dari yang bisa menerima karena kondisi setempat sampai ada yang menganggap pengkhianat. Tulisan kompasianer Gitanyali  ;
http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/11/15/jangan-pernah-lari-dari-ns-singapore-kalau-tidak-ingin-di-penjara-703354.html ,  bagus sekali.
Sayang tidak dapat HL , jadi kurang ter expose .
..
Sebagai manusia yang hidup dalam kebebasan, kita mengalami lika liku hidup ini. Jarang sekali semua berjalan seperti rencana dan seperti garis lurus.
..
Hampir semua orang tua  ingin hidup anaknya seperti garis lurus. Tamat SD terus SMP , terus SMA, terus Kuliah. Tamat sekolah cari kerja disekitar tempatnya, kemudian kawin. Diharapkan semua peristiwa itu berlansung dihadapannya, dan tetap hidup disekitarnya .
..
Namun  karena berbagai -2 keterpaksaan, anak harus mencari jalan hidup sendiri-2 , orang tuapun terpaksa rela berpisah.
..
Demikianlah singkatnya maka terjadilah perantau-2 , kalau dahulu hanya disekitar kepulauan nusantara, sekarang sudah mendunia.
..
Namun percayalah para perantau itu tetap ingat  asal mereka, tetap mencintai leluhurnya .
..
Saya sebagai perantau Minang bisa bersaksi, bahwa 75 % warga suku Minang hidup diperantauan didalam dan luar negeri. Hampir semua mereka ingat asalnya, buktinya hampir setiap kota besar di tanah air dan luar negeri ada perkumpulan Minang Saiyo.
..
Kembali kepada judul diatas, Dwi warga negara.
..
Para WNI perantau ini karena keterpaksaan oleh kondisi setempat banyak diantara mereka yang mengambil WN negeri tempat mereka tinggal. Namun hampir pasti, warna paspor bisa gonta ganti, namun hati mereka tidak bisa berganti-2.
.
Persoalan baru timbul, kalau anda memgambil warga negara asing maka gugurlah WNI nya.  Ini adalah kondisi standard hampir semua warga negara tadinya.
.
Namun sekarang dunia semangkin sempit, mulai terjadi perubahan disana sini. Mulai banyak negara yang memberlakukan dwi warga negara.
.
Yang pertama Inggeris dan Australia memberlakukannya.
.
Lain lagi dengan China. Mereka menganggap semua turunan China ( overseas chinese)  entah generasi keberapa otomatis jadi WN nya. Policy China itu ditentang secara nyata oleh pemerintah Bung Karno dengan PP 10 yang terkenal.
.
Namun suasana sekarang sudah lain, kalau dahulu perantau Indonesia di LN hanya sedikit sekarang sudah banyak.
.
Negara -2 pensupply tenaga kerja di LN seperti India , menggairahkan WN nya mengambil WN setempat biar bisa leluasa berusaha, dan akhirnya akan membawa keuntungan juga pada negerinya.
.
Seperti perantau Minang  yang menjadi tulang punggung keluaga dikampung.
.
Maka saya berpendapat, sudah waktunya pemerintah memikirkan tidak serta merta menggugurkan WNI , kalau para perantau itu mengambil kewarga negara an setempat.
.
Banyak contoh yang saya lihat, para perantau ini tetap mencintai tanah airnya.
.
Satu contoh, seorang tua dipapah oleh anak nya ( sudah WN A )untuk ikut pemilu Di KBRi Singapore , hanya ingin menunjukan cintanya pada Indonesia
.
Di Australia banyak orang tua-2 yang sudah WNA , tetap datang setiap 17 Agustus ke Konjen, hanya untuk menghadiri upacara penaikan bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya. Sayang waktu pemilu mereka tidak bisa ikut.
.
Minang Saiyo di Sydney diakui pemerintah Australia sebagai salah organisasi Multi culture , dan sering tampil dalam Multi culture event di Opera House.  Walau sebagian dari mereka sudah warga negara Australia , namun tetap membanggakan Indonesia.
.
Georges Hall, Sydney.
.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun