Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Siapa-siapa Saja Pembangkang terhadap Bu Mega

11 April 2015   05:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:16 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali Bu Mega berpidato berapi-api pada  Kongres PDIP di Bali. Seperti sudah jadi hal ritual, sebelum pidato bersemangat yang menggelegar diawali dengan menangis.
..
Dari sekian isi pidato, penulis ingin berkomentar tentang orang-orang yang menusuk dari belakang, pengkhianat maksudnya.
..
Tentu saja pengkhianat di sini adalah dalam pandangan Bu Mega dan mengkhianati dirinya.
..
Memang, begitu lahir reformasi, banyak yang ikut segerbong dengan dia, kemudian memisahkan diri dan bahkan menjadi saingannya. Ada yang berhasil, ada pula yang tumbang, namun hampir semua sekarang sudah hilang dari peredaran. Bu Mega masih tetap gagah memimpin partainya, mungkin akan dinobatkan sebagai Ketum Seumur Hidup, sebagaimana bapaknya pernah dinobatkan sebagai Presiden Seumur Hidup.
..
Ini sebagian yang saya ingat yang bisa dianggap pecundang Bu Mega.
..
1. Susilo Bambang Yudoyono
Ini mungkin yang dianggap pencundang no satu. Kenapa tidak, sudah diangkat jadi Menko-nya, tahu-tahu berani tampil menyainginya. Dan menang lagi, sampai dua kali.
Untuk ini rasa tiada maaf bagimu. Namun lihat sekarang apa jadi? Presiden cuma 10 tahun dan sekarang nganggur. Bu Mega masih berjaya.
..
2. Gumawan Fauzi
Dia bisa jadi gubernur Sumbar karena pertolongan PDIP dan konon juga didanai oleh PDIP. Setelah jadi Gubernur malah ikut team suksesnya SBY jilid II dan jadi Mendagri-nya SBY. Sedang Bu Mega tetap oposisi. Namun buktinya sekarang tidak tahu entah ke mana dia, mungkin jobless.
...
3. Made Mangku Puspita
Walau namanya pernah tersanjung sebagai Kapolda Bali dalam menangani kasus Bom Bali namun untuk jadi Gubernur jilid I atas usaha Bu Mega. Namun pada jilid II pakai kereta lain dan menang mengalahkan calon Mega. Ini kan sakit rasanya.
..
4 . Bu Risma
Wali Kota Surabaya penyandang beberapa penghargaan internasional ini sebenarnya adalah hasil usulan PDIP. Namun menuai beberapa kontraversi di mana dia selalu tidak sejalan dengan arahan PDIP. Baru saja dilantik dia sudah di-impeach oleh DPRD-nya, termasuk oleh fraksi PDIP sendiri. Dia juga bersitegang tidak mau terima wakilnya dari PDIP. Apakah pilkada serentak 2015 ini dia akan maju pakai bendera PDIP lagi? Suara lokal PDIP tidak mau, tapi penentuan adalah suara ibu.
...
5. Laksamana Sukardi
Dahulu dia adalah kader inti PDIP, ring 1 Megawati. Waktu kabinet Mega dahulu dia menteri yang paling disayang, kepercayaannya. Namun setelah si Ibu kalah pilpres, dia hengkang, bikin partai sendiri. Dan kelihatannya gagal, walau pernah merapat ke kubu SBY.
..
6. Rini Sumarno
Sama seperti Laksamana Sukardi, dia adalah ringi 1 Megawati sejak lama. Cuma isu beredar sekarang setelah diangkat jadi menteri, hubungannya dengan Bu Mega mulai renggang. Orang-orang dekat ibu menuduh dia neolib.  Apakah dia termasuk pembangkang? Masih perlu waktu untuk membuktikan.
..
Sebetulnya banyak lagi orang dekat atau kader PDIP yang meninggalkannya. Apakah semua orang itu, seperti kacang lupa kulitnya atau si ibu kelewat pede dengan kebesarannya.
....
Sekarang yang sangat dikawatirkannya kalau tokoh utama negeri ini lepas lagi dari genggamannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun