Mohon tunggu...
Iskandar Harun
Iskandar Harun Mohon Tunggu... Pensiunan -

Lahir 1935 .TKI dinegara jiran dari 1971-1998, berkesempatan tugas dimanca negara. Menulis diblog ini sebagai pengganti bercerita dengan anak cucu yang mungkin membosankan mereka. Email; isk_harun@hotmail.co.id , isk_harun@icloud.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Serba Sepuluh Menit, Urusan di Australia

4 Juni 2014   21:47 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:21 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiba di Australia , sebagai penduduk tetap harus banyak melapor harus banyak mendatangi kantor. Saya harus mendatangin kantor Asuransi kesehatan, Medicare, harus mendatangi kantor Council ( kecamatan ? ) untuk dapat kartu Senior ccitizen, harus datang kekantor penterjemah SIM untuk dapat pakai SIM Indonesia semetara dapat SIM Australia. Dan harus melapor ke Konjen RI , penulisan alamat baru dipasport dan tentu sebagi warga negara yang baik ikut aturan.

Rasa nya kalau di Indonesia tentu ini adalah kerja yang melelahkan. Namun tidak di Australia.

Mungkin karena penduduknya tidak banyak , semua peralatan sudah canggih dan petugasnya serius bekerja.

Mula-2 saya datang kekantor Medicare, ambil no, tunggu beberapa menit dan dipanggil . Tanpa kebanyak bla, bla, lansung lihat pasport , dia lansung key in beberapa dari pertanyaannya. Dan selesai. Dikasi struk , kayak struk ATM, no Medicare dan sebagai pengganti kartu. Kartu dikirim pakai pos, beberapa minggu kemudian. Tidak sampai sepuluh menit.

Buka rekening bank. Salah satu persyaratan Medicare saya harus punya rekening Bank. Begitu sampai didalam bank ( kebetulan digedung yang sama ) , saya disambut oleh petugas yang ramah, me-key in semua keperluan saya di iPadnya. Tidak lama saya dipanggil petugas. Biasa minta pasport , discan dan data lansung di key ini di komputer. Setor AUD 100. Sudah jadi. Mana buku banknya ? .

Rupanya buka bank  sudah tidak ada lagi dan tiga hari kemudian kartu bank datang. Siap dipakai. HP pun siap dengan mobile banking.

Juga tidak sampai sepuluh menit.

Di Counsil .

Disini saya perlu untuk dapat kartu Senior Card. Dengan kartu itu banyak sekali kemudahan, umpama naik public transport, train, bus , ferry hanya bayar Aud 2.5 perhari , boleh kemana saja. Kemudian dibeberapa tempat dapat discount, umpama kolam renang , kopi di McD dll.

Sebenarnya harus isi formulir dan kirim perpos, tapi karena mereka tidak mau report saya dihubungkan pertelepon dengan petugasnya didalam. Semua pertanyaan pertelepon. Dan selesai , jadi waktu terhemat karena tidak pakai pos.

Ya disini mungkin juga sepuluh menit, seminggu kemudian kartunya sampai lewat pos.

Kantor penterjemah resmi untuk SIM.

Disini cuma 5 menit. SIM discannya, bayar dan tunggu terjemahannya diposkan kerumah.

Begitu juga di Konjen RI , setelah di key in data dikomputer paspor lansung ditulis alamat baru.

Sebenarnya semua dalam waktu sehari bisa selesai, apalagi hampir tidak ada kemacetan lalulintas jadi semua bisa diprediksi.

Hanya satu saya yang agak kecewa. Hampir setiap tempat , kalau ada data yang harus diisi melalui internet, selalu petugas mengatakan, " karena ini harus pakai internet, nanti minta tolong pada anak kamu yang ngerti " , termasuk juga petugas Konjen berkata demikian dengan sopannya.

Wah , dia kira setiap orang tua  " Gaptek "  dan satu lagi mereka sengaja berbahasa Inggeris pelan-2 biar saya bisa menangkap.

Dan sebagai reportase tambahan, setiap ketemu orang Indonesia selalu dianggap saya ini Padang tembak lansung . Selalu heran kok berani datang sendiri, sudah tua jalan  sendiri, bagaimana menjawabnya waktu ditanya di Immirgrasi  ?.

Lain ladang laing belalangnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun