Politik Islam tetap relevan dan dapat menjadi solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi negara-negara Muslim saat ini. Meskipun demokrasi banyak diadopsi, ketimpangan sosial, korupsi, dan penyalahgunaan kekuasaan tetap menjadi persoalan utama. Dalam politik Islam, prinsip-prinsip keadilan, musyawarah, dan tanggung jawab moral kepada umat menjadi landasan yang kokoh untuk menciptakan sistem pemerintahan yang stabil dan adil. Kepemimpinan dalam politik Islam bukan hanya soal kekuasaan, tetapi amanah yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah dan rakyat. Dalam hal ini, musyawarah sebagai metode pengambilan keputusan memberikan keseimbangan antara kepentingan individu dan kolektif. Di samping itu, politik Islam mendorong pemimpin untuk senantiasa memperhatikan kesejahteraan umat, bukan hanya kepentingan kelompok tertentu. Negara-negara yang masih mengintegrasikan politik Islam, seperti Arab Saudi dan Iran, menunjukkan bahwa prinsip-prinsip Islam dalam pemerintahan dapat menciptakan stabilitas meski menghadapi tantangan. Dengan demikian, politik Islam memiliki potensi untuk menjawab kekurangan dalam sistem demokrasi dan menawarkan alternatif yang lebih adil bagi masa depan negara-negara Muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H