Nyawanya untuk nyawa
Nafasnya untuk nafas
Ibu
Sang ibu!
#
Dikala mengerjap mata
Di lembabnya lorong air
Ibu
Untuknya ia hidup
Tak ada yang beritahu
Mencuri dosa
Mencuri salah
Mencuri keji
Tak ada!
Yang ia tahu
Hidup sang ibu
#
Bilamana satu waktu ia dikelabui
Mudah saja
Gunakan kata
Ibu
Untuk ibu ia bisa dikelabui
#
Kini ia terjerat dilema
Lagi, ia teringat ibu
Ibu yang pertama
Toh yang lain bungkam
Toh yang lain diam
Hanya ibu, Tuhan!
Sungguh hanya ibu
#
Tapi kini doanya telah ubah
Biarlah ia mati
Biar
Tukarlah Tuhan
Tukar dengan nyawanya
Meski ia tak dapat bersama
Biarlah ia mati, karena
Ibu
#
Bangunlah wahai ibu
Di antara lebih dari satu juta pilinan doa
Bangunlah demi sang anak
Hingga kecupan terakhir
Sungguh ia berbakti
Demi ibu yang terbaring kaku
Demi ibu yang beri ia hangat
Meski dalam ketidaksadaran
Bangunlah ibu
#
Sungguh
Ia gadis kecil yang berbakti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H