Mohon tunggu...
Maryam
Maryam Mohon Tunggu... Apoteker - Masyarakat

Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Kecil Pencari Ibu

16 April 2013   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:05 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nyawanya untuk nyawa
Nafasnya untuk nafas
Ibu
Sang ibu!
#

Dikala mengerjap mata

Di lembabnya lorong air
Ibu
Untuknya ia hidup
Tak ada yang beritahu
Mencuri dosa
Mencuri salah
Mencuri keji
Tak ada!
Yang ia tahu
Hidup sang ibu
#
Bilamana satu waktu ia dikelabui
Mudah saja
Gunakan kata
Ibu
Untuk ibu ia bisa dikelabui
#
Kini ia terjerat dilema
Lagi, ia teringat ibu
Ibu yang pertama
Toh yang lain bungkam
Toh yang lain diam
Hanya ibu, Tuhan!
Sungguh hanya ibu
#
Tapi kini doanya telah ubah
Biarlah ia mati
Biar
Tukarlah Tuhan
Tukar dengan nyawanya
Meski ia tak dapat bersama
Biarlah ia mati, karena
Ibu
#
Bangunlah wahai ibu
Di antara lebih dari satu juta pilinan doa
Bangunlah demi sang anak
Hingga kecupan terakhir
Sungguh ia berbakti
Demi ibu yang terbaring kaku
Demi ibu yang beri ia hangat
Meski dalam ketidaksadaran
Bangunlah ibu
#
Sungguh
Ia gadis kecil yang berbakti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun