Mohon tunggu...
Ishma Novitaningtyas
Ishma Novitaningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketika Anak Bersinar, Namun Tertekan Kisah Kesehatan Mental yang Tragis

7 Oktober 2024   18:35 Diperbarui: 7 Oktober 2024   18:53 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik senyuman ceria anak-anak SD, sering kali terdapat beban emosional yang tidak terlihat. Anak-anak yang tampaknya bahagia dan aktif mungkin menyimpan perasaan cemas, depresi, atau stres akibat berbagai tekanan di sekitarnya. Tuntutan akademis yang tinggi, masalah sosial seperti bullying, serta ekspektasi dari orang tua dan guru sering kali menjadi sumber tekanan yang dapat mengganggu kesehatan mental mereka.

Banyak orangtua dan pendidik yang tidak menyadari bahwa anak-anak juga bisa mengalami masalah kesehatan mental. Perubahan perilaku, penurunan minat pada kegiatan, dan kesulitan dalam bersosialisasi adalah tanda-tanda awal yang harus diwaspadai. Ketika anak-anak merasa tidak mampu memenuhi harapan, mereka bisa terjebak dalam siklus stres yang berkepanjangan, berpotensi mengarah pada masalah emosional yang lebih serius di masa depan.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental anak. Orangtua dan guru perlu berperan aktif dalam membuka dialog tentang perasaan dan pengalaman anak, sehingga mereka merasa aman untuk berbagi. Dengan pendekatan yang empatik dan edukasi tentang kesehatan mental, kita dapat membantu anak-anak menemukan kembali keceriaan masa kecil mereka dan tumbuh menjadi individu yang kuat dan sehat secara mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun