Mohon tunggu...
Isharyanto Ciptowiyono
Isharyanto Ciptowiyono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Pencari Pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Tambang yang Jadi Cukong Kudeta

14 April 2014   13:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:42 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Anaconda, salah satu perusahaan tambang terbesar di abad ke-20, merupakan simbul keperkasaan AS di Amerika Latin, khususnya di Chile, mengingat besarnya pengaruh sosial dan politik di negara tersebut. Pada tahun 1971, perusahaan itu dinasionalisasi oleh Presiden Salvador Allende—sosok berhalauan sosialis yang memenangkan pemilu. Sebagai akibatnya, Anaconda membantu untuk merekayasa kekacauan sosial politik dan mendukung kudeta tahun 1973 serta menjadi cukong untuk berkuasanya Jenderal Augusto Pinochet sebagai dictator.

Dikenal sebagai Amalgamated Copper Mining Company hingga tahun 1915, perusahaan ini pertama kali dibentuk tahun 1881 saat imgiran Irlandia, Marcus Daly, membeli sejumlah pertambangan perak, yang dikenal sebagai Anaconda, di dekat Butte, Montana. Segera sesudah itu, cadangan tembaga dengan jumlah menggiurkan ditemukan di Butte. Tembaga saat itu menjadi komoditas yang menguntungkan sehubungan dengan tuntutan pembangunan yang menggeliat di akhir abad ke-19. Daly menjadi raksasa tambang dan menghasilkan tembaga.

Tahun 1889, perusahaan ini diambilalih oleh Rockefeller, juragan minyak terbesar, Standar Oil Trust, yang kemudian mengendalikan pertambangan tembaga di kawasan Butte. Di awal-awal penguasaan Rockefeller, Anaconda terlibat dalam spekulasi cadangan dan macam-macam isu lain yang memicu skandal nasional, yang makin mendorong Kongres untuk membentuk hukum antimonopoly. Karena Anaconda memproduksi sejumlah logam (alumunium, perak, dan uranium), saat itu telah berkembang menjadi raksasa penghasil tembaga terbesar di dunia. Perusahaan semakin berkembang karena menjalin perdagangan antarnegara di Polandia, Meksiko, dan Chile.

Di kawasan Amerika Latin, perusahaan ini dianggap melekat pada citra Chile, saat menjalankan usaha pertambangan di sana dengan bendera Andes Copper dan the Chilean Exploration Company-Chuquicamata.

Chuquicamata, merupakan usaha tambang mineral Anaconda yang terkenal di Chile. Dibeli dari Guggeinheim bersaudara tahun 1923, perusahaan ini memasok 1/3 dari 3/4 keuntungan Anaconda selama hampir 50 tahun. Usaha terbesar menjadi pertambangan mineral terbesar di dunia.

Anaconda mengendalikan Chuquicamata sebagai perusahaan tradisional, dengan manajemen yang bergaya campuran antara paternalistic dan modern. Para buruh dibelah-belah menurut tingkat keterampilan, yang hierarki itu ditunjukkan dengan kualitas perumahan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.

Konflik antara buruh dengan manajemen menjadi pemandangan rutin. Anaconda menggunakan posisinya sebagai perusahaan multinasional untuk menghadapi tuntutan dengan ancaman, mengadu domba satu serikat buruh dengan serikat buruh lainnya, dengan membanggakan cadangan besar di Butte, jika cadangan di Chile makin tipis. Anaconda juga menggunakan control harga dan kendali distribusi.

Hingga decade 1920-an, Anaconda menjadi perusahaan yang terbesar di dunia, sekalipun telah menyengsarakan rakyat Chile. Keterpurukan ekonomi akibat rendahnya keuntungan dari pengelolaan tambang semakin menekan Chile.

Anaconda mengimpor peralatan tambang dan mengeskpor hasil tambang untuk konsumsi luar negeri, sesuatu yang hanya memberikan kontribusi kecil bagi industri domestik. Dengan integrasi vertical, perusahaan ini mengendalikan sumber mineral dan pasar. Karena konsumen utama diberikan subdisi, maka Anaconda tetap mempertahankan harga yang tinggi.

Chile, di sisi lain, tergantung kepada sector pertambangan, yang mencakup 1/3 dari ekspor. Negara ini menerima pajak penghasilan dari Anaconda dan kemudian berkepentingan untuk produksi dan distribusi. Tetapi sesungguhnya pemerintah mengalami kerugian karena tidak bisa menjangkau harga, produk, dan pasar.

Bahkan Anaconda kemudian menjalankan pengaruh politik dengan menyuap para politisi dan merecoki jalannya pemilu yang fair. Karena terancam oleh hutang dan ketergantungan terhadap hasil tambang pada tahun 1950-an, pemerintah setuju memberikan Anaconda keringanan pajak. Akibatnya, laba Anaconda semakin menumpuk dan mencapai jumlah US $ 111,5 juta pada tahun 1956, suatu capaian laba terbesar dalam sejarah. Tetapi skema keringanan pajak itu makin membuat Chile terpuruk. Rakyat mulai merasa menjadi penonton di negeri sendiri sembari sadar kedaulatan mereka terampas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun