Metode Experiential Learning atau EL banyak mengajari kita teknik mengubah pralaku buruk menjadi sumber daya, berikut teknik untuk melatih anak menjadi cerdas, bagi saya bermain dapat sebagai therapy ditengah maraknya ANAK NAGIH GADGET, anak dilatih dengan tantangan, berikut ide yang dapat diterapkan :
Tantangan berpetualang, seperti hari sebelumnya kami muter kampung ajak teman sebayanya, tingkatkan tantangannya sampai klimaks, .. seperti berdoa, berjalan, mendaki, naik perahu lihat bagaimana responnya, gunakan pertanyaan untuk menstimulus kecerdasannya ? Apakah ia tetap tenang ? Atau apakah ia memiliki daya tahan ?
Tantangan yang mengacaukan,.. cipta kan tantangan yang membuat suasana kacau, ide ini bisa adopsi : mogok in mobil saat perjalanan, apakah respon anak ? Jika ia teriak, pergilah sejenak seolah mencari solusi sambil melihat respon dari kejauhan .. Situasi kacau emang ga banget,.. tapi itu dapat memunculkan ide baru..
Tantangan yang ngebosenin, kalo sabtu minggu ini banyak waktu dengan anak, rancang program dengan sengaja situasi yang bikin bosen misalnya jaringan wi-fi dirumah mati, jaringan tv kabel nge heng, turunkan MCB listrik,... hehehe lihat responnya ? Bagaimana ia tetap enjoy saat yang monoton ? Apakah ada ide darinya untuk keluar dari situasi tersebut buat situasi kebosanan itu seolah nyata dengan kebingungan, pertanyaan tak terjawab,... liat efeknya. Ajukan ide untuk aktivitas baru dengan dongeng, main di kamar mandi, untuk melewati kebosanan,...
Selamat mencoba, #nagihgadget menyerang siapa saja,..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H