Kampus Mengajar atau yang sering disebut Kamjar, merupakan kegiatan dari salah satu kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek. Pada program ini, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan/belajar di luar jurusan atau program studi mereka. Secara keseluruhan tugas mahasiswa mengikuti program ini adalah menjadi mitra atau partner guru di sekolah/tempat penugasan masing-masing. Mahasiswa akan mengambil peran untuk membuat strategi pembelajaran yang tentunya kreatif, inovatif dan tidak membosankan. Selain itu mahasiswa juga memiliki tugas untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi siswa/i di sekolah penugasan dengan berbagai metode pembelajaran yang dapat dirancang bersama.
Kampus Mengajar atau Kamjar sendiri sudah dimulai sejak 2021 sampai saat ini, saat ini Kampus Mengajar sedang berjalan di angkatan ke-7. Untuk angkatan ke-7 dari kampus mengajar ini berjalan mulai dari bulan Februari sampai Juni tahun 2024. Untuk saat ini, sekolah atau tempat penugasan langsung dipilih dari pusat dan juga akan dibuat/diberi kelompok dalam menjalankan masa penugasan. Mahasiswa akan belajar bagaimana untuk dapat bekerja sama dengan baik dengan semua orang, seperti kepala sekolah, guru pamong, dosen pembimbing lapangan (DPL), guru mata pelajaran dan teman sekelompok. Juga mahasiswa akan belajar menentukan pilihan dengan baik dalam menentukan program kerja yang cocok untuk dijalankan pada tempat penugasan.
RAK atau Rancangan Aksi Kolaborasi merupakan hal yang harus dibuat oleh mahasiswa, program-program yang dirancang itulah yang dimasukkan ke dalam RAK. Dalam membuat RAK atau menetukan program harus berkaitan dengan peningkatan literasi, numerasi dan juga adaptasi teknologi. Selain itu program yang dirancang juga boleh disesuaikan dengan jurusan atau mata kuliah yang dikonversi dari masing-masing mahasiswa. Kampus Mengajar juga menawarkan banyak manfaat/benefit bagi mahasiswa yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini, di antaranya adalah konfersi sks sebanyak 20 sks, mendapat bantuan biaya hidup (BBH), mendapat sertifikat setelah kegiatan terlaksana, pengalaman berharga dan masih banyak lagi hal yang bisa didapatkan. Melalui program ini, semakin besar harapan dan peluang agar pendidikan di Indonesia semakin baik melalui bibit-bibit muda yang berkualitas.
Bagi saya dan rekan kelompok, kami merasa sangat senang bisa terpilih untuk dapat mengikuti kegiatan ini, karena dari kegiatan ini kami belajar bahwa mengatur dan mengajar murid bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kesabaran dan panggilan dari hati untuk dapat menjadi pengajar/guru yang baik. Kami belajar untuk menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan pemangku kepentingan di sekolah agar semua yang sudah dirancang dapat berjalan dengan baik. Saya juga belajar arti kebersamaan melalui guru-guru dan anak-anak hebat di sekolah penugasan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H