Mohon tunggu...
Ishak Kamaruszaman
Ishak Kamaruszaman Mohon Tunggu... -

Manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahaya Tarikan Napas Saat Rapat

10 Desember 2012   04:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:55 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada saat rapat wali-wali kelas di sekolah kami yang langsung dipimpin oleh kepala sekolah, ada seorang guru (Pak Fairuz) yang menyampaikan kritik pedas terhadap kebijakan yang diambil kepala sekolah. Tidak hanya itu ternyata sepanjang rapat pak Fairuz banyak menarik napas dalam-dalam sambil menghembuskannya kembali.

Pada tarikan nafas yang kesekian kalinya keluarlah pernyataan tegas dari pimpinan rapat, “Pak Fairuz, tarikan nafas bapak itu sudak merusak suasana rapat ini, bapak tidak menghargai orang lain sepertinya dengan tarikan nafas itu”.

Sepontan pak Fairuz menjawab, “Bah, yang hebat lah bapak sampek tarikan nafas orang pun bapak tersinggung, kurasa yang tersinggung dan sakit hatinya bapak dengan kritikku tadi. Dewan guru yang mengikuti rapat pun pada senyum-senyum yang disembunyikan.

Ternyata kemarahan kepala sekolah selaku pimpinan rapat nggak sampek di situ aja, dia melanjutkan dengan ucapan yang lebih keras lagi, “ Tarikan nafas saudara itu jelas-jelas tidak menghargai orang lain, anda tau tidak sedikit menghargai orang lain”.

Pak Fairuz menjawab, “Ini kayaknya bapak punya dendam pribadi sama saya, sampek tarikan nafas saya pun bapak tersinggung dan sakit hati. Kalo kayak gini ceritanya, bertinju pun jadi lah pak”.

Serentak peserta rapat menanggapi; Eh, jangan gitu pak. Sudahlah itu.

Pak Fairuz melanjutkan, “Kalo memang bapak tersinggung dengan pernyataan atau kritik saya tadi, ataupun terkait tarikan nafas saya tadi, saya mohon maaf pak, sama sekali nggak ada niat saya untuk menyinggung atau menyakiti hati bapak apalagi dendam sama bapak, kalo ucapan saya yang agak kasar memang begitulah logat kami pak, atau kalo tarikan nafas saya menyinggung bapak sekali lagi saya minta maaf pak untuk semua itu.

Kepala sekolah pun menambahkan, “Saya pun sama mohon maaf. Tapi pesan saya pak,”Kalo pun singga di hati bapak, janganlah singa yang bapak keluarkan”.

Ternyata begitu berbahanyanya “Tarikan Napas”. Jadi ….  W A S P A D A L A H …. !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun