Mohon tunggu...
ishak dhabi
ishak dhabi Mohon Tunggu... -

no fear

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalau Tidak Tau Jangan Asal Bicara Soal Tolikara

23 Juli 2015   08:31 Diperbarui: 23 Juli 2015   08:31 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jayapura – Pemerintah Provinsi Papua meminta kepada semua pihak khususnya yang ada diluar Papua agar tidak asal membuat pernyataan soal peristiwa yang terjadi di Karubaga, Kabupaten Tolikara.

Hal ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua Drs.Elia I Loupatty kepada seluruh masyarakat agar perlu meluruskan masalah ini, orang diluar Papua yang tak tahu masalah ini, supaya jangan asal ngomong, karena tidak ada yang mencekam dan lainnya, di Tolikara aman – aman saja.

Kejadian ini bermula saat umat muslim hendak melaksanakan Sholat Ied dengan menggunakan pengeras suara ‘speaker’ dan saat bersamaan diselenggaranya kegiatan seminar dan KKR di Tolikara oleh masyarakat Karubaga. sehingga mayarakat Karubaga yang tengah melaksanakan seminar dan KKR merasa terganggu oleh suara dari pengeras suara yang di hasilkan oleh umat muslim yang hendak melaksakan sholat Ied.

Dengan tidak terima akan suara keras ‘speaker’ tersebut, sejumlah masyarakat Karubaga mendatangi umat muslim yang sedang melaksanakan sholat Ied. Setibanya di Mushola tempat berlangsungnya sholat Ied, sejumlah masyarakat karubaga langsung melempari umat muslim dan merusak perlengkapan  umat muslim yang akan melaksanakan Sholat Ied. Mereka mengatakan umat muslim dilarang Sholat Ied karena kata mereka hari ini adalah Harinya Yesus. Ada misionaris Luar Negeri.

sehingga aparat kemanan yang berada di sekitar tempat kejadian, mendatangi tempat kejadian tersebut guna melerai keributan tersebut. Namun, niat aparat tidak di tanggapi baik oleh masyarakat GIDI kemudian menyerang aparat keamanan menggunakan parang dan batu. sehingga aparat keamanan melakukan tindakan keamanan dengan melakukan  tembakan peringatan ke udara, namun masyarakat makin anarkis sehingga aparat pun mengkap beberapa masyarakat GIDI yang dianggap sebagai provokator agar dapat memecah konsentrasi masyrakat.

Akan tetapi tidak terima rekannya di tangkap, sejumlah masyarakat GIDI Membakar Mushola yang di gunakan umat muslim Karubaga untuk beribadah dan merembet ke rumah dan kios-kios pasar milik umat Islam. Barang-barang dijarah dan 10 orang terkena luka bakar. Sehingga umat muslim yang masih berada di temapat kejadian menjadi ketakutan dan meminta perlindungan ke pos – pos keamanan yang berada di sekitar Mushola yang telah dibakar oleh masyarakat GIDI.

Oleh sebab itu, Loupatty berharap soal masalah Tolikara Harus diberitakan secara benar dan sesuai kondisi yang ada di lapangan. “Lalu apalagi yang dipusingkan atau di besar – besarkan, jadi saya rasa teman – teman perlu meluruskan masalah ini. Masyarakat dan Bupati di Tolikara pun telah membuat kesepakatan untuk penanganan masalah yang terjadi dan puluhan kios yang terbakar, sehingga Loupatty meminta masyarakat yang berada di luar papua  tidak mendramatisir insiden di Tolikara sebab kejadian di Karubaga, hanya disitu saja dan di luar daerah lain di Papua aman – aman saja. Jadi tidak perlu di besar – besarkan, dan kondisi di Karubaga sudah aman dan kondusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun