Terjadi lagi hal – hal yang mencoreng Toleransi antar umat beragama di Papua, Kejadian ini dipicu oleh kesalahpahaman yang tak patut terjadi oleh warga masyarakat Karubaga,Tolikara kepada umat muslim di Karubaga yang hendak melaksanakan sholat Ied.
Kejadian ini bermula saat umat muslim hendak melaksanakan Sholat Ied dengan menggunakan pengeras suara dan saat bersamaan diselenggaranya kegiatan seminar dan KKR di Tolikara oleh masyarakat Karubaga, sehingga mayarakat Karubaga yang tengah melaksanakan seminar dan KKR merasa terganggu oleh suara dari pengeras suara yang dihasilkan oleh umat muslim yang hendak melaksakan sholat Ied.
Dengan tidak terima akan suara keras tersebut, sejumlah masyarakat Karubaga mendatangi umat muslim yang sedang melaksanakan sholat Ied. Setibanya di Mushola tempat berlangsungnya sholat Ied, sejumlah masyarakat Karubaga langsung melempari umat muslim dan merusak perlengkapan umat muslim yang akan melaksanakan Sholat Ied. Mereka mengatakan umat muslim dilarang Sholat Ied karena kata mereka hari ini adalah Harinya Yesus. Ada misionaris Luar Negeri, sehingga aparat kemanan yang berada di sekitar tempat kejadian, mendatangi tempat kejadian tersebut guna melerai keributan tersebut. Namun, niat aparat tidak di tanggapi baik oleh masyarakat GIDI kemudian menyerang aparat keamanan menggunakan parang dan batu. sehingga aparat keamanan melakukan tindakan keamanan dengan melakukan  tembakan peringatan ke udara, namun masyarakat makin anarkis sehingga aparat pun mengkap beberapa masyarakat GIDI yang dianggap sebagai provokator agar dapat memecah konsentrasi masyrakat.
Akan tetapi tidak terima rekannya di tangkap, sejumlah masyarakat GIDI Membakar Mushola yang digunakan umat muslim Karubaga untuk beribadah dan merembet ke rumah dan kios-kios pasar milik umat Islam. Barang-barang dijarah dan 10 orang terkena luka bakar. Sehingga umat muslim yang masih berada di temapat kejadian menjadi ketakutan dan meminta perlindungan ke pos – pos keamanan yang berada di sekitar Mushola yang telah dibakar oleh masyarakat GIDI.
Hingga saat ini kondisi masih belum kondusif sehingga aparat keamanan bersenjata lengkap masih berjaga – jaga di tempat kejadian guna mengantisipasi kejadian susulan.
Dengan kejadian ini, kita harus mengambil sisi positifnya sebagai umat bergama yang beriman harus menselesaikan segala permalasahan dengan musyawarah dan tidak mudah di pengaruhi atau di hasut oleh orang yang tidak bertanggung jawab agar tidak menimbulkan kerugian pada masing – masing pihak. Dan konflik berkepanjangan yang berdampak negative bagi masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H