Mohon tunggu...
Isha Ananda Firdausi
Isha Ananda Firdausi Mohon Tunggu... Mahasiswa - hai! selamat datang.

semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Di Ambang Kematian: Kisah Mengenaskan Satu Keluarga akibat Pesugihan

19 Oktober 2023   20:51 Diperbarui: 19 Oktober 2023   21:00 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu film horor Indonesia yang diadaptasi dari thread di X, akhir-akhir ini banyak film horor yang diangkat dari kisah nyata. Sebelumnya ada film KKN di Desa Penari (2022) berhasil menjadi film terlaris sepanjang masa. Selanjutnya, di bulan September 2023 bioskop lokal dipenuhi bagi pecinta horor, yang menghadirkan film Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul dan film Di Ambang Kematian.

Di ambang kematian, film yang diambil dari thread akun @jeropoint yang diklaim berdasarkan kisah nyata. Film ini diproduksi oleh MVP pictures dengan durasi 1 jam 37 menit.  Film di ambang kematian merupakan karya dari sutradara Azhar Kinoi Lubis dan naskahnya ditulis oleh Erwanto Alpha Dullah. Film ini mengisahkan tentang pesugihan yang dialami keluarga Nadia asal Jawa Timur. Sebenarnya sudah banyak film horor Indonesia yang menceritakan tentang pesugihan. Namun, film Di Ambang Kematian ini dikemas dengan konsep drama keluarga yang terasa berbeda.

Film di ambang kematian tetap fokus terhadap keluarga inti saja dan tidak melebar kemana-mana. Hal tersebut, memunculkan rasa empati penonton terhadap keluarga Nadia meskipun mereka harus turun-temurun mengalami kesialan akibat pesugihan. Film ini terasa realistis saat keluarga Nadia berusaha melepaskan diri dari jeratan pesugihan dengan tidak melakukan tobat dan berakhir bahagia seperti film lain. Pemilihan ending cerita ini dapat dikatakan happy ataupun sad, yang justru terlihat lebih realistis karena orang yang sudah terjerumus pada suatu dosa besar pasti semakin jauh dari agama. Scene saat pak Suyatmo dan Nadia memilih untuk pasrah sukses membangkitkan rasa sedih para penonton. Visualisasi dari iblis kambing yang disembah oleh Pak Suyatmo tampil sangat menyeramkan. Scene siksaan terhadap Nadia juga membuat ngilu, saat adegan makan malam terakhir dieksekusi dengan sangat luar biasa mengerikan sekaligus mengharukan.

Konflik Muncul

Cerita dimulai Ketika bapak Suyatmo (Teuku Rifnu Wikana) melakukan keputusan besar untuk merubah perekonomian keluarganya. Setelah kematian ibunya (Kinaryosih) yang tragis, Nadia dan Yoga sering mengalami kejadian terror dari mahluk halus yang menyeramkan. Ditambah kakaknya mengalami gangguan Kesehatan. Sehingga harus dibawa ke psikiater. Karena pesan yang ibunya katanya, Nadia maupun Yoga harus patuh dengan sang ayah. Akhirnya Nadia (Taskya Namya) mengetahui bahwa ayahnya (Teuku Rifnu Wikana) terlanjur melakukan pesugihan yang menuntut nyawa manusia. Yoga menghancurkan tempat pemujaan milik ayahnya. Namun, 10 tahun setelah kematian ibunya. Yoga (Wafda) menjadi tumbal pesugihan tersebut. Setelah kematian kakaknya, Nadia dan bapaknya memutuskan menjual semua aset kekayaan mereka. Keduanya mengelilingi pulau jawa untuk mencari orang pintar yang dapat memutuskan pesugihan tersebut. Akan tetapi, memang sudah takdir. Pesugihan tersebut tidak dapat dibatalkan. Nadia yang merasa akan menjadi tumbal berikutnya hanya bisa pasrah, pada awal tahun 2022 tumbal nyawa terjadi lagi dan menjadi korban yaitu Nadia. Kejadian tumbal manusia ini terjadi setiap 10 tahun sekali menjadi sebuah pertanyaan. Mengapa harus setiap 10 tahun sekali? Di awal terjadi pada tahun 2002 dengan kematian sang ibu, kemudian saat awal tahun 2012 dengan kematian kakak Yoga dan terakhir pada awal tahun 2022 dengan kematian Nadia.

Di Ambang Kematian | 2023 | Sutradara: Azhar Lubis | Penulis: Erwanto Alpha Dullah dari thread akun @jeropoint | Produksi: MVP Pictures | Negara: Indonesia | Pemeran: Teuku Rifnu Wikana, Taskya Namya, Wafda Saifan, Kinaryosih, Giulio Parengkuan, Farras Fatik, Raya Adena Syah, Elly D. Lutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun