Mohon tunggu...
Isfalana Firli Nur Qoyyimah
Isfalana Firli Nur Qoyyimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UMY

"we don't cry, we bleed on paper." -a.y

Selanjutnya

Tutup

Trip

Dunia Fantasi dan Media Sosial: Membangun Engagement Melalui Promosi Digital

23 Desember 2024   14:38 Diperbarui: 23 Desember 2024   14:38 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KKL Prodi Manajemen UMY

Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru-baru ini melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis dan wawasan industri kepada para peserta. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 11 hingga 16 November 2024 dan terbagi menjadi dua batch (11-14 Nov dan 13-16 Nov). Kunjungan tersebut mencakup kunjungan ke beberapa perusahaan terkemuka di Indonesia, diantaranya PT Herborist, PT Ajinomoto, PT Nippon Indosari Corpindo (Sari Roti), dan Dunia Fantasi (Dufan). Artikel ini akan membahas mengenai marketing dari perusahaan industri tersebut terutama Dufan. 

KKL Prodi Manajemen UMY di Dufan
KKL Prodi Manajemen UMY di Dufan

Dunia Fantasi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dufan, merupakan salah satu taman hiburan terkemuka di Indonesia yang terletak di kawasan Taman Impian Ancol, Jakarta Utara. Dalam era digital saat ini, Dufan telah berhasil memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Artikel ini akan membahas strategi penggunaan media sosial yang diterapkan oleh Dufan untuk meningkatkan ketertarikan konsumen serta tantangan yang dihadapi dalam memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran.

Dunia Fantasi (Dufan) telah mengadopsi berbagai strategi untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran yang efektif. Salah satu platform utama yang digunakan adalah Instagram dan TikTok, di mana Dufan aktif membagikan konten visual menarik, termasuk foto dan video dari wahana serta acara yang berlangsung di taman hiburan tersebut.

Instagram merupakan salah satu platform utama yang digunakan Dufan untuk promosi. Dengan akun resmi @infodufan yang memiliki 1,4 juta pengikut, Dufan memanfaatkan visual menarik untuk menarik perhatian audiens. Beberapa strategi yang diterapkan di Instagram meliputi:

  1. Promosi Diskon: Dufan seringkali menawarkan diskon tiket melalui postingan di Instagram dan website resmi mereka. Diskon ini termasuk potongan harga untuk liburan panjang, promo ulang tahun, paket keluarga dan sebagainya.
  2. Kolaborasi dengan Influencer: Dufan juga mengundang influencer dan komunitas untuk mengunjungi taman hiburan dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Ini meningkatkan jangkauan promosi dan menarik audiens baru.
  3. Event Spesial: Dufan secara rutin mengadakan acara tematik yang dipromosikan melalui Instagram. Konten teaser menarik perhatian audiens dan mendorong mereka untuk berkunjung.
  4. Konten Visual Menarik: Dufan mengunggah foto-foto wahana dan video pengalaman pengunjung berkualitas tinggi, menciptakan daya tarik visual yang kuat.

Dufan juga memanfaatkan TikTok untuk menjangkau kalangan muda dengan konten video pendek yang kreatif. Beberapa strategi di TikTok meliputi:

  1. Konten Viral dan Trending: Dufan menciptakan video menarik dengan musik trending yang menampilkan wahana permainan dan acara spesial.
  2. Hashtag Unik: Penggunaan hashtag seperti #DufanViralChallenge membantu meningkatkan jangkauan postingan dan mendorong pengguna untuk berbagi pengalaman mereka.
  3. Kolaborasi dengan Creator Local: Dufan bekerja sama dengan content creator populer di TikTok untuk menciptakan konten relevan yang menarik bagi audiens target.
  4. Penawaran Khusus: Melalui TikTok, Dufan mengumumkan penawaran khusus, seperti diskon tiket atau misi interaktif atau lebih dikenal dengan sebutan Secret Code yang meningkatkan ketertarikan pengunjung.

Meskipun Dufan berhasil menerapkan strategi pemasaran melalui media sosial, mereka juga menghadapi beberapa tantangan, diantaranya:

  1. Keterbatasan Interaksi Langsung
  2. Kekhawatiran Terhadap Keaslian Informasi
  3. Persaingan dengan Destinasi Lain
  4. Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi
  5. Pengelolaan UGC (User Generated Content)

Dengan menggunakan platform seperti Instagram dan TikTok, Dufan mampu menyampaikan informasi mengenai wahana, acara, dan promosi secara menarik dan interaktif. Berbagai strategi konten kreatif telah diterapkan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dan membangun komunitas penggemar yang loyal. Namun, tantangan seperti persaingan ketat dengan destinasi wisata lain serta kekhawatiran konsumen terhadap keaslian informasi tetap menjadi perhatian bagi Dufan. Untuk tetap kompetitif, Dufan harus terus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan tren pemasaran digital, termasuk memahami perilaku konsumen di era digital saat ini.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun