Sistem ekonomi kapitalisme yakni sistem ekonomi yang digagas oleh Adam Smith. Sistem ini lebih memandang bahwa segala kekayaan yang dimiliki adalah hak milik individu tanpa campur tangan pemerintah, namun tetap tidak boleh terjadi monopoli di dalamnya. Terdapat keluasan untuk memiliki sumber daya dalam sistem ekonomi ini, misalnya persaingan antar badan usaha dalam mencari keuntungan atau persaingan antar individu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
      Ciri dari sistem ekonomi kapitalis ini yakni:
1. Kebebasan Penuh
Kebebasan penuh identik dengan sistem ekonomi kapitalisme ini, karena kaum kapitalisme memandang bahwa salah satu cara menghormati hak manusia yakni dengan cara memberi kebebasan. Kebebasan disini bisa berupa kebebasan dalam memiliki harta secara individu maupun kebebasan dalam berkompetisi.
2. Minim campur tangan pemerintah
Perusahaan berhak didirikan, diorganisir, dan dikelola oleh setiap individu, termasuk terjun dalam bidang semua perniagaan dan mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Selagi kegiatan ekonomi masih sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dianggap sah, maka pemerintah dilarang ikut campur ke dalam kegiatan tersebut.
3. Persaingan bebas
Persaingan disini bisa terjadi antara para pemilik modal, karyawan, produsen, konsumen, maupun distributor.
     Tentunya sistem kapitalisme ini memiliki beberapa kelemahan juga, diantaranya adalah kebebasan memiliki harta secara individu dan persaingan bebas yang tidak terbatas yang mana mengakibatkan ada beberapa yang memiliki harta yang sangat berlimpah dan beberapa yang lainnya sangat kurang memiliki harta, itu artinya dalam kondisi seperti ini distribusi kekayaan tidak merata dalam masyarakat dan bisa saja menyebabkan sistem ekonomi rusak. Sifat mementingkan diri sendiri akan lebih dominan karena semua orang bekerja untuk memenuhi motivasi pribadi dan tidak ada alasan untuk memedulikan kepentingan bersama yang mana akan menghilangkan sifat kerjasama, persaudaraan, saling membantu, bermurah hati, dan kasih sayang. Ketidakadilan dan kesenjangan sosial  sering terjadi dalam sistem ekonomi ini dikarenakan si kaya yang semakin berkuasa dan si miskin yang tidak bisa berbuat apa-apa.
      Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai sumber dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Tauhid memandang bahwa manusia sebagai pelaku ekonomi hanyalah sekedar trustee (pemegang amanah). Maka, manusia harus mengikuti segala ketentuan Allah dalam melakukan segala aktivitasnya, termasuk aktivitas ekonomi. Kemaslahatan bagi seluruh umat manusia merupakan tujuan dari sistem ekonomi Islam. Islam memandang bahwa manusia mencapai kebahagiaan hidupnya ketika ia bisa bahagia di dunia maupun di akhirat. Sistem ekonomi Islam merupakan salah satu cara untuk bisa memenuhi kebahagiaan tersebut, sistem yang dilandasi oleh wahyu dan berkaitan dengan hukum-hukum fiqh terutama muamalah.
Berikut beberapa prinsip yang membangun teori ekonomi Islam, diantaranya: