Mohon tunggu...
Isdy Rizqina
Isdy Rizqina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Makhluk yang biasa saja

Manusia yang biasa saja dan sederhana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan bermasyarakat Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara

2 Desember 2024   21:50 Diperbarui: 2 Desember 2024   22:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Foto bersama Pak Ihwandi Harahap, selaku ketua dusun 3 Desa Naga Timbl

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada tanggal 01 Desember 2024, siang hari, para mahasiswa/i UINSU MEDAN melakukan penelitian di Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Sambutan hangat diterima oleh kami (Kelompok 2), Bapak Ihwandi Harahap selaku Kepala Dusun 3 Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Alhamdulillah, beliau bersedia untuk di wawancarai. Kami melakukan penelitian miniriset ini untuk memenuhi tugas mata kuliah konseling lintas budaya.

Dalam proses konseling, konselor maupun klien membawa karakteristik-karakteristik psikologinya. Seperti kecerdasan, bakat, minat, sikap, motivasi, kehendak dan tendensi-tendensi kepribadian lainnya. sejauh ini, di Indonesia banyak perhatian diberikan terhadap aspek-aspek psikologis tersebut (terutama pada pihak klien), dan masih kurang perhatian diberikan terhadap latar belakang budaya konselor maupun klien yang ikut membentuk perilakunya dan menentukan efektivitas proses konseling.

Kebudayaan selalu ada di dalam masyarakat. Indonesia kaya akan budaya dan banyak pula budaya yang belum diketahui. Budaya menjadi salah satu hal yang sangat penting. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki keragaman budaya dan menggunakan kebudayaan dalam berbagai aspek. Keberagaman budaya bisa dijadikan motivasi untuk membentuk persatuan bangsa karena jika disikapi dengan baik akan banyak manfaat yang di dapat. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi banya orang asing yang tertarik dengan budaya Indonesia begitupun sebaliknya, beberapa generasi muda tertarik dengan kebudayaan Negara lain. Fenomena itu dapat menjadi indikator jika generasi muda Indonesia kurang mencintai dan melestarikan budaya sendiri.

hanibalhamidi.wordpress.com/wp-content/uploads/2015/10/indeks-desa-membangun-kementerian-desa-pdtt-hh.pdf
hanibalhamidi.wordpress.com/wp-content/uploads/2015/10/indeks-desa-membangun-kementerian-desa-pdtt-hh.pdf

Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional, dan berpenduduk yang relatif tertinggal. Definisi tersebut berdasarkan pada kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan wilayah (fungsi inter dan intra spasial baik pada aspek alam, aspek manusianya, maupun prasarana pendukungnya). Menurut status desa berdasarkan indeks desa membangun, desa yang ada di kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Desa Naga Timbul ini termasuk desa tertinggal. Tidak hanya desa Naga Timbul saja, adapula desa Aek Pancur, desa Lengau Serpang, dan desa Sei Merah. Desa Naga Timbul, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Desa ini ekonominya menengah ke bawah. Mayoritas pekerjaan masyarakat desa ini ialah bekerja di pabrik dan bersawah. Lalu, untuk mayoritas agamanya ialah Islam, ada di dusun 5 yang non islam disana ada gereja. Untuk sukunya, ada suku mandailing, jawa, dan karo. Kondisi sosial mereka berjalan dengan baik. Masih menurut masyarakatnya untuk melakukan kegiatan gotong royong. Akses pendidikan tercukupi, ada SD, SMP, dan SMA, tapi tergantung orangnya yang mau sekolah. Dan untuk akses kesehatan, tercukupi ada yang mau imunisasi. Infrastruktur pun sudah bagus. Permasalahan di desa tersebut palingan narkoba, kata Bapak Ihwandi Harahap.

Untuk permasalahan antar agama tidak ada. Tradisi kebiasaan masyarakatnya ialahbaik, komunikasinya berjalan dengan baik. Masih menurut masyarakatnya untuk melakukan kegiatan gotong royong. Akses pendidikan tercukupi, ada SD, SMP, dan SMA, tapi tergantung orangnya yang mau sekolah. Dan untuk akses kesehatan, tercukupi ada yang mau imunisasi. Infrastruktur pun sudah bagus. Permasalahan di desa tersebut palingan narkoba, kata Bapak Ihwandi Harahap. Untuk Permasalahan antar agama tidak ada.

Tradisi kebiasaan masyarakatnya ialah pawai obor pada saat satu muharram. Kebiasaan dari masyarakat ini, mereka berkumpul, duduk-duduk menggosip, dan ada yang bekerja. Kondisi psikologis, Bapak Ihwandi Harahap berkata bahwa masyarakat masih bisa diajak musyawarah walaupun tidak banyak yang datang.

Adapula sejarah dari desa ini. Bapak Ihwandi Harahap belum tahu pasti, akan tetapi ada orang bilang, ada lubang naga di sungai. Sempat pernah keluar naga dari sungai itu. Bapak itu belum pernah lihat, takut dikira mitos. Dulunya, suku melayu ada kampung lama. Pertama kali kampung ini. Keluarga Bapak Ihwandi Harahap ini berasal dari Padang Bolak pindah ke Naga Timbul ini pada tahun 1953. Para orang tua saja yang tinggal disini, para anak sudah pindah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun