Mohon tunggu...
Ischo Frendino
Ischo Frendino Mohon Tunggu... Penulis - Untuk sesuatu yang tak terkatakan, kita mesti katakan.

Nama lengkap saya adalah Fransiakus Dopen Tukan, saya sering disapa Isco Frendino. Saya berasal dari Larantuka, Flores Tmiur, NTT. Saat ini sedang mengambil kuliah Filsafat Keilahian di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (STFD), Jakarta. Hobi saya adalah menulis puisi dan artikel. Sebagai mahasiswa filsafat tentu saya suka dengan tema yang berkaitan dengan filsafat, selain itu juga sastra dan politik.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Pergi Kemarin

5 April 2020   01:47 Diperbarui: 6 April 2020   08:37 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang Pergi Kemarin.

Ku tuliskan sebuah aksara
Cerita seorang gadis belia
Dari waktu yang pernah adaPada bait-bait puisi yang menuntut untuk dibaca.
Rindu membawa ku ke atap kota Daeng
Kota yang kutinggalkan kemarin yang baru saja
Kediaman Hassanudin yang kokoh laksana banteng
Ayam Jantan yang memanggilku menulis cerita
         

Kita pernah berjuang di medan orang-orang setia
Tentang bertahan untuk mencintai
Bahwa tak sekokoh batu karang yang berhala
Kita pun kalah dan pergi

Kau pergi dan bersembunyi dibalik tawa
Aku dibalik luka
bertopengan belaka
Pisah lantaran cita

Kita berhutang pada malam
Pada layar gadget yang setia
Toots-toots alphabet yang tersiksa
Untuk hari-hari yang tak kenal kusam

Kita adalah masa-masa silam di tepian cerita kertas
Buih-buih ombak yang terhempas
Kau ombak dan aku pasir, yang tak harus selalu bersama
dan angin adalah doa yang menuntunmu ke tepian  yang berbeda.


Di sini rindu memanggil ku pulang

Bercumbu pada musim yang dikenang
Pada waktu yang lekang, kita sepakat menjadi sahabat?


Ischo Frendino, JKT, 05/04/20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun