Mohon tunggu...
Rini Agustina
Rini Agustina Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rindu adalah rasa yang selalu aku titipkan pada angin dan hujan, namun tak pernah sampai-sampai sejuknya padamu... Universitas Sriwijaya, FKIP Pend. Fisika. Palembang, South Sumatra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Cinta

20 Januari 2014   23:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bila aku tak mampu menjumpai orang yang kurindu
Maka kukirim seribu bait doa untuknya
Bila yang ku cinta tak mencintaiku
Akan kutulis seribu puisi untuknya
Lewat syair aku memekik memanggil mengeja namanya
Lewat doa kuminta agar tuhan mengetuk hatinya
Kunyanyikan lagu rindu
Kunyanyikan lagu cinta
Untukmu hanya untukmu
Nada nada syair mendayu senada rindu
Cinta ini kutulis pada dedaunan agar jatuh tepat diatas kepalamu
Rindu ini kutitip pada tiap desah angin agar membelai wajahmu
Jika tetap tak terpahami
Akan kulipat gandakan semua ungkapan yang tercurah
Betapa aku cinta betapapun aku rindu
Jika mencari alasan mengapa kucinta kau
Hingga ragaku tak bernyawa takkan kau temukan
Nanti yang kau temui hanyalah lukisan darah atas namamu
Kaulah segala alasan mengapa ada harapan dan mimpi nan indah
Kelak akan kau temui dedaunan bertuliskan namamu
Derasnya desah angin menerpa membelai ayu wajahmu

Rini Agustina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun