Empat puluh tiga tahun yang lalu sekitar tahun 1980, aku masih kelas 2 SMP di Bandung. Kebetulan ada tugas dari guru keterampilan untuk membuat kerajinan tangan dari bambu yang disusun seperti kerai. Kerai itu kemudian di lukis sesuai dengan tema yang akan dilukis. Tentu kerai itu membutuhkan cat air untuk di warnai. Pada saat itu untuk membeli cat air yang berwarna dan warnanya terbatas hanya sekitar enam warna, membutuhkan perjuangan.
Perjuangan itu tentunya dengan merengek meminta di belikan oleh emak (Ibu), saat itu untuk membeli cat air seperti susah banget mengeluarkan uang, maklum kebutuhan ibuku sangat banyak sehingga lupa untuk membelikannya. Sore hari Ibuku teringat untuk membelikan cat air tersebut, hanya ada tugas untuk mengisi bak air. Mengisi bak air tidak semudah seperti saat ini, pompa sanyo sudah banyak, tetapi saat itu hanya ada pompa manual air dragon. Maklum saat itu tinggal di asrama tentara yang terdiri dari barak yang setiap barak disediakan pompa umum untuk kebutuhan keluarga tentara. Mulailah aku mengisi bak dengan cara memompa air lalu di pindahkan ke bak, beberapakali sudah mengisi bak pada saat mengisi bak untuk kesekian kalinya, karena senang akan di belikan cat air sambil memompa tiba-tiba pegangan pompanya terkena hidung dan disitulah petaka terjadi, akupun jatuh tak sadarkan diri. Pada saat tidak sadar aku sudah ada di tempat tidur dan cat air itu sudah ada.
Lama juga tak sadarkan diri, namun senangnya sudah memiliki cat air. Dengan cat air itu aku mulai melukis pemandangan, biasa lukisan itu tidak jauh dari dua gunung dan pemandangan sawah serta kolam ikan diberi warna menurutku pemandangan itu cukup indah yang penting tugas dari guru sudah dilaksanakan.
Saat ini setelah empat puhuh tiga tahun yang lalu cucuku begitu mudahnya memperoleh cat air, dibelikan oleh neneknya. Setiap habis cat airnya merengek ke neneknya dan langsung di belikan. Berbeda ketika aku kecil susah untuk mendapatkan cat air sampai taksadarkan diri. Dengan ekpresinya cucuku sangat senang dengan cat air apa saja dia lukis dengan  cat air, monster mobilah, pesawat Israel dan lain-lain sesuai dengan imajinasinya.
Itulah sepenggal cerita cat air yang membuat tak sadarkan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H