Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tikungan Perari dalam Politik

4 September 2023   10:28 Diperbarui: 4 September 2023   10:33 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari ini berita menghebohkan tersiar ketika Surya Paloh Partai Nasdem menarik Muhaimin Iskandar untuk di sandingkan dengan Capres ARB. Kabar ini sontak mengganggu emosi Partai Demokrat AHY dengan menganggap ini adalah sebuah penghianatan, sesaat kemudian spanduk atau baner yang memperlihatkan Gambar ARB dan AYH di copot oleh anggota Partai Demokrat yang merasa di hianati. 

Deklarasi yang dilakukan sehari setelah menggandeng Ketua Partai PKB diaksanakan di hotel yang bersejarah, Hotel Majapahit yang merupakan sejarah terjadinya perjuangan arek Surabaya dalam menurunkan bendera Belanda ketika itu. Ini merupakan langkah awal dalam menjemput takdir kata Surya Paloh dalam kesempatan Pidato Deklarasi Capres-Cawapres.

Bagaimana merasa tidak ditelikung di tikungan tajam seperti Perari dalam tikungan yang melewati lawan pembalap lain dalam formula one. Sebelumnya pada tanggal 25 Augustus 2023 ARB membuat ajakan dalam tulisan tangan agar mas AHY bersedia mendampingi menjadi Cawapres ARB. Inilah yang disebut tikungan Perari dalam politik, ukuran waktu tidak hanya har tapi setiap detik masih bisa  berubah.

Sementara Carpes Prabowo menanggapi hal ini santai, biasa dalam politik penghianatan semua bisa di komunikasikan pada kesempatan deklarasi dukungan Partai Gelora kepada Capres Prabowo. Hari-hari kedepan masih ada tikungan Perari dalam politik yang akan terjadi menjelang semakin dekatnya pendaftaran Capres-Cawapres.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun