Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulislah Setiap Hari

30 Agustus 2023   11:21 Diperbarui: 30 Agustus 2023   11:22 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menulislah setiap hari. Kalimat ini menjadi kalimat motivasi yang di polulerkan oleh Om Jay (Wijaya Kusumah) penulis kompasiana sampai saat ini. Ternyata kalimat tersebut sangat susah di terapkan, karena kegiatan menulis memiliki inisiatif yang tumbuh dalam individu. Menulis merupakan buah pikir yang ada dalam pikiran manusia, hanya untuk menumpahkan dalam ide dan gagasan sangat sulit. Pesan Om Jay menulis apa yang ada dalam pikirian agar menjadi kebiasaan.

Mencoba ilmu dari Om Jay untuk di laksanakan, masih ada ganjalan yaitu malas. Om Jay pernah di undang untuk memberikan motivasi kepada para guru-guru di sekolah tentang Peneltian Tindakan Kelas, buku ini best seller pada saat itu. Minimal para guru mau membiasakan diri untuk meulis. Menulislah setiap hari, kata Om Jay bila di hitung setahun Sudah mendapatkan 360 halaman bisa menjadi satu buku tetang tulisan kita sendiri ujarnya. Kegiatan di sekolah bersama om Jay beberapa tahun yang lalu di SMAN 5 Kabupaten Tangerang, entah telah berapa tulisan yang di buat oleh para guru, mungkin juga tidak ada yang memulai untuk menulis.

Kebiasaan menulis harus di paksa agar pola pikir kita dapat menambah pengetahuan, setidaknya semakin banyak kita menulis otak kita butuh bacaan baru untuk di gali, sehingga perbendaharaan kata semakin banyak . Menulis setiap hari kata Om Jay lihat nanti pasti ada keajaiban.

Mari membiasakan menulis. Menulislah apa yang ada dalam pikiran kita. Sebab menulis sudah diajarkan sejak dari sekolah dasar sampai sekolah menengah, pelajaran mengarang bebas. Mengarang bebas itu harus dipaksa agar pengalaman-pengalaman perjalan hidup dapat di tuliskan.

Berbeda dengan Mendikbud ristek, skripsi tidak menjadi syarat kelulusan di perguruan tinggi. Hari ini Media Indonesia Rabu, 30 Agustus 2023 halaman 13, memuat tulisan Standar Nasional Pendidikan Tinggi Disederhanakan. Dalam tulisan tersebut menekankan  Standar Nasional Dikti yang baru memberikan angin segar bagi perguruan tinggi, dosen dan mahasiswa karena skripsi tidak lagi menjadi kewajiban kelulusan untuk jenjang S-1 dan D-4. Bertolak belakang dengan motivasi dari Om Jay menulislah setiap hari. Mudah-mudahan para ilmuan masih perlu untuk menulis apa saja yang terjadi di alam terbuka ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun