Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belum Jelas Kapan Sekolah Dimulai

5 Juni 2020   11:53 Diperbarui: 5 Juni 2020   11:58 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpang siur tentang pembukaan sekolah masih belum jelas. Aturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan permulaan tahun Pelajaran Baru tanggal 13 Juli 2020, tetapi banyak yang menghedaki tahun pelajaran di buka pada akhir 2020 atau Januari 2021. Petunjuk Belajar Di Rumah (BDR) telah keluar dari kementerian Pendidikan melalui Surat Edaran No 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraaan Belajar dari Rumah dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19). Surat edaran ini memberikan penjelasan tentang, tujuan, prinsip, metode dan media pelaksanaan belajar dari rumah.

Dengan di keluarkannya surat edaran No 15 tahun 2020 menunjukan bahwa persiapan sepahit apapun akan segera di laksanakan dengan memberlakukan protokol kesehatan. Bagaimanapun bahwa Pembelajaran Jarak Jauh dengan tatap muka sangat jauh berbeda. Usia peserta didik yang belum mengarah ke dewasa masih sulit dalam mengatur waktu untuk mendisiplinkan diri dalam belajar, oleh karena itu perlu bimbingan secara cermat dan mendalam. Siswa SD sangat perlu bimbingan dari orang tua dan guru, SMP masih memerlukan binbingan orang tua dan siswa SMA tinggal di arahkan, itupun jika siswanya memiliki kemauan keras untuk maju.

Indonesia sejak tahun 1984 sudah memiliki Universitas Terbuka. Bagaimana hasil belajar yang tatap muka dengan yang betul-betul belajar mandiri. Sangat jauh berbeda antara belajar mandiri dengan belajar tatap muka yang di kelola oleh UPBJJ di daerah masing-masing. Nilai untuk yang belajar mandiri kebanyakan D dan E serta sangat sulit untuk lulus, sementara yang melalui tatap muka niliainya lebih baik dari pada yang belajar mandiri.

Oleh karena itu bagaimanapun tatap muka masih memiliki nilai lebih dalam proses pembelajaran. Peserta didik dapat di amati secara seksama, baik prilaku di kelas atau pada kegiatan ekstra kurikuler serta pergaulan dengan temannya. Kalau Pembelajaran Jarak Jauh peserta didik tidak dapat di kontrol, apakah sudah mengerti atau belum. Yang terpenting bahwa manusia itu perlu sentuhan dari para orang tua dan guru. Sentuhan itu dengan cara memberikan motivasi dan penguatan dalam proses pembelajarannya.

Pembatasan Sosial Bersekala Besar yang di berlakukan di beberapa daerah masih berjalan. Social distanching yang melarang orang berkumpul kayanya tidak tepat bila di berlakukan untuk daerah yang tidak terdampak. Pembatasan jarak antar manuisa yang harus satu meter membuat orang saling curiga terhadap orang di depannya. Memnag kita tidak tahu apakah teman di depan kita terpapar atau tidak. Terpaparnya orang yang terkena Covid-19 biasanya orang yang telah berpergian dari luar negeri atau bertemu dengan orang dari luar negeri karena asal Covid-19 berasal dari luar. Dan penyebarannya sangat cepat. Untuk itu para tim medis harus menjelaskan bagaimana dengan daerah yang tidak terdampak dapat bergaul seperti biasa, jangan sampai menimbulkan prasangka yang sailing mencurigai.

Mudah-mudahan Covid-19 cepat berlalu dan pemerintah berani mengambil keputusan apakah belajar akan di buka atau nanti setelah Covid-19 benar-benar lenyap dari muka bumi Indonesia. Masyarakat perlu kejelasan dan pemerintah tidak ragu dalam mengambil kebijakan, jika merujuk hasil penelitian menurut pendapat seluruh rakyat sangat sulit. Hasil angket yang dilkakukan oleh pemerintah, sekitar 80% orang tua menghendaki di buka pada akhir 2020, sementara 80% peserta didik ingin segera belajar di sekolah. Semoga pemerintah tidak ragu dan peserata didik dapat belajar kembali. (IDT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun