Memang berbeda lebaran tahun ini di tengah wabah Covid-19, masjid-masjid terasa sunyi tidak ada yang berani melakukan sholat Iedul Fitri. Hanya masjid-masjid tertentu yang menyelenggarakan sholat Ied di Masjid. Di masjid tersebut memang tidak terdampak Covid-19. Masjid Nurrul Rohmat di Daerah Kampung Melalyu Timur, Teluknaga, Tangerang, Banten salah satu tempat penyelenggaraan Sholat Ied. Suana yang mengharukan tergambar dari isi ceramahnya. Bagaimna Masjidil Haram sebagai tonggak sejarah peradaban umat Islam tidak dapat di kunjungi oleh umat islam di seluruh dunia hanya untuk berumroh.
Ada fitnah apa ?, khotib menyampaikan isi ceramanya sehingga masjid yang agung seperti Masjidil Haram tidak dapat di kunjungi oleh umatnya. Terlihat dalam siaran TV Swasta yang menyiarkan secara langsung sholat tarawih di Masjidil Haram berjarak anrtar jamaah satu meter. Begitu mengerikan wabah Covid-19 yang menghantam umat manusia di seluruh dunia. Inilah yang membuat berbeda lebaran tahun ini. Tarawehnya harus di rumah, sholat Iedul fitri harus di rumah. Anjuran ini bukan hanya dari Majelis Ulama, tetapi Pemerintah yang berkuasa.
Yang membuat berbeda lagi perayaan lebaran tahun ini, biasanya kami sekeluarga pada lebaran kedua sudah dalam perjalanan menuju Kedurang, Manna, Bengkulu Selatan, melewat Krui Lampung, Pesisir Barat. Begitu indah pemandangan yang di lewati, ada Hutan Nasional yang di lewati, menuju Bintuhan masih melewati Hutan Nasional yang kedua. Kurang lebih 18 Jam perjalanan dari Tangerang menuju Bengkulu Selatan sampai lah di kampung halaman sekitar jam 16 sore. Kali ini kami tidak boleh Pulang Kampung  untuk menghindari penyebaran Covid-19.
Perjalanan yang indah walau melelahkan terasa nikmat untuk di kenang. Itung-itung Piknik kata Orang tua ku yang perempuan beliau sudah Almarhum pada tahun 2014, jadi sudah 6 tahun Ma'ku meninggalkan kita semua. Tahun ini tidak bisa ziarah ke kuburnya, namun doa dari anak dan cucunya mengalir.
Mudah-mudah Covid-19 yang membuat lebaran kali ini berbeda segera sirna. Petugas medis yang menjadi ujung tombak segera berkumpul dengan keluarga. Lebih 4 bulan Covid-19 menghantam wilayah Indonesia dan petugas medis tetap melayani dengan iklas, semoga pahalanya mengalir pada seluruh petugas medis tanpa kecuali.
Mari kita berdoa agar vaksin dari Covid-19 dapat segera di temukan. Para Ilmuan dari berbagai negara telah melakukan ujicoba serta melakukan tes beberapa vaksin kepada pasien. Indonesia juga tidak ketinggalan melakukan kajian dan ujicoba terhadap vaksin Covid-19, kita lihat pada bulan juni kedepan apakah keadaan akan segera berubah dan normal kamebali ?. Mudah-mudahan. (IDT)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H