Mohon tunggu...
Isar Dasuki Tasim
Isar Dasuki Tasim Mohon Tunggu... Administrasi - Profil sudah sesuai dengan data.

Sebagai Guru SMA yang bertugas sejak tahun 1989 di Teluknaga Tangerang. "berbagi semoga bermanfaat"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Calon Tunggal

9 Januari 2018   11:41 Diperbarui: 9 Januari 2018   12:38 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perhelatan politik di tahun 2018 merupakan agenda pemilihan kepala daerah serentak dari 171 kepala daerah Bupati/Walikota dan Gubernur. Pendaftaran serentak oleh KPU sudah dimulai sejak tanggal 8 Januari 2018 sampai dengan 10 Januari 2018, ada yang sudah menggunakan kesempatan untuk mendaftar ada juga yang menunggu sampai batas akhir tanggal 10 Januari 2018.

Dari 171 daerah yang akan menyelenggarakan pemilihan Kepala Daerah, ada beberapa daerah yang di mungkinkan hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah, sebut saja Kabupaten Tangerang, yang menurut KPU Banten setelah melakukan rapat pleno di kantor KPU Banten beberapa waktu yang lalu, potensi hanya memiliki satu pasang calon di wilayah Kabupaten/Kota sangat di mungkinkan, dari empat wilayah kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan PILKADA ada daerah yang dimungkinkan hanya memilki satu pasangan calon.

Ketentuan hanya memiliki satru pasangan calon di bolehkan dalam undang-undang, seperti yang telah di laksanakan pada pilkada seretak beberapa waktu sebelumnya. Konsekuensi dari calon tunggal, calon harus memilki pemilih yang presentasinya harus lebih dari lumbung kosong, bila terjadi pemilihnya yang memilih lumbung kosong akan doartikan lain oleh masyarakat di daerah tersebut. Oleh karenanya calon yang hanya memilki satu pasangan calon lebih berat dengan yang ada lawannya, hanya tinggal head to head yang penting menang selesai. Tetapi bila kalah dengan lumbung kosong, mau disimpan di mana muka calon kepala daerah tersebut.

Calon tunggal bukan dari keinginan dari calon tersebut, tetapi mungkin yang akan melawan sudah memperhitungkan tidak akan menang melawan calon tersebut, karena memang sudah di kenal di masyarakat dan  memiliki kemampuan untuk memimpin daerah tersebut. Semoga saja calon tunggal tersebut memang di harapkan menjadi pemimpin di daerah tersebut.

Semoga saja calon tunggal di beberapa daerah memberikan harapan dan kesejahteraan bagi masyarakatnya. (IDT)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun