Mohon tunggu...
Isana Rahmawati
Isana Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru Bimbingan konseling yang bertugas di SMP Negeri 1 Senori kabupaten Tuban provinsi jawa timur.

Selain berprofesi seorang guru saya juga merupakan seorang istri dan merupakan seorang ibu dari putra saya, hobby saya memasak, karena memasak merupakan love leguage yang dicurahkan dari seorang istri dan seorang ibu untuki keluarga tercinta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektivitas Konseling Realita Meningkatkan Kedisiplinan Peserta Didik

11 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 11 Februari 2024   10:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perilaku tersebut timbul karena adanya beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku terlambat. Di SMP Negeri 1 Senori penyebab peserta didik datang terlambat diambil dari data dokumentasi guru BK, antara lain : bangun kesiangan, jarak rumah dari sekolah yang cukup jauh, tidak ada yang mengantar dan sebagaiya. 

Selain penyebab tersebut, kebasaan datang terlambat juga disebabkan adanya peserta didik yang mempunyai kebiasaan buruk seperti sengaja datang terlambat kesekolah, menunda berangkat ke sekolah, dan menunggu teman. Tetapi dari penyebab keterlambatan peserta didik datang kesekolah jika peserta didik mampu mengelola waktunya dengan baik seperti bangun lebih awal dan berangkat lebih pagi ke sekolah, maka siswa tidak akan terlambat masuk sekolah.

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan jenis layanan yang diberikan opleh guru BK yakni konseling realita  Menurut Darminto (2003:158) dalam fatma (2010) tujuan mendasar dari konseling realita adalah membantu konseli agar memeiliki kontrol yang lebih besar terhadap kehidupannya sendiri dan mampu membuat pilihan yang lebih baik. 

Pilihan yang baik tersebut merupakan suatu pilihan yang bijaksana yang dipersepsi sebagai pilihan yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.Dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar  2. Bertanggung jawab 3. Realistik 4. Memungkinkan untuk dapat menjalin hubungan yang saling memuaskan dengan orang lain 5.Memungkinkan untuk mengembangkan identitas berhasil 6. Memungkinkan untuk memiliki keterampilan yang konsisten untuk membentuk tindakan yang sehat yang meningkatkan perilaku totalnya.

Terapi realitas bisa ditandai sebagai terapi yang aktif secara verbal. Prosedur-prosedurnya difokuskan pada kekuatan-kekuatan dan potensi-potensi klien yang dihubungkan dengan tingkah lakunya sekarang dan usahanya untuk mencapai keberhasilan dalam hidup. Untuk mencapai tujuan-tujuan konseling tersebut, teknik yang digunakan dalam kegiatan konseling kelompok realita ini adalah teknik WDEP yang merupakan akronim dari Wants (keinginan), Direction (arahan), Evaluation ( penilaian), Planning (perencanaan). Teknik ini digunakan untuk membantu klien menilai keinginankeinginannya, perilaku-perilakunya, dan kemudian merumuskan rencana-rencana. Penerapan konseling kelompok realita teknik WDEP ini bertujun untuk membantu konseli agar memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun