Mohon tunggu...
Muhammad Faishal Alfattah
Muhammad Faishal Alfattah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ingin Mengetahui Segala Sesuatu yang membuat saya penasaran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kenapa Si Pancasila Memiliki Tantangan dalam Pembelajaran di Era Modern

25 November 2024   18:20 Diperbarui: 25 November 2024   18:26 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Pancasila merupakan salah satu elemen penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebagai landasan ideologi bangsa, Pancasila bertujuan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, moralitas, dan kebinekaan kepada generasi muda. Akan tetapi dalam praktiknya, pendidikan Pancasila menghadapi berbagai tantangan, terutama di era modern yang penuh dinamika globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial. 

Berikut Adalah Tantangan Yang Di Hadapi Pancasila Dalam Pembelajaran DI Era Modern

1. Minimnya Relevansi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Banyak siswa menganggap Pendidikan Pancasila hanya sekadar teori dan hafalan. Kurangnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata membuat pelajaran ini terasa tidak menarik. Akibatnya, siswa sulit memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat menjadi panduan dalam menghadapi masalah sehari-hari.

2. Tantangan Globalisasi

Globalisasi membawa masuk berbagai budaya, nilai, dan ideologi asing yang dapat memengaruhi pandangan generasi muda. Nilai-nilai individualisme, materialisme, atau budaya pop global sering kali bertentangan dengan semangat Pancasila, seperti gotong-royong dan musyawarah.

3. Kurangnya Inovasi dalam Metode Pengajaran

Metode pengajaran Pendidikan Pancasila sering kali bersifat monoton, seperti ceramah atau membaca teks, sehingga siswa merasa bosan dan tidak menjadi aktif.

4. Isu Politisasi dan Kontroversi Ideologi

Pancasila sering menjadi objek perdebatan politik, yang kadang mengaburkan makna dan penerapannya sebagai ideologi bangsa. Generasi muda mungkin merasa bingung terhadap pentingnya Pancasila jika melihat nilai ini sering digunakan untuk kepentingan politik tertentu.

5. Ketimpangan Kualitas Pendidikan

Kualitas pengajaran Pendidikan Pancasila di berbagai daerah masih tidak merata. Di daerah terpencil, minimnya sumber daya dan tenaga pendidik yang kompeten menjadi tantangan utama dalam implementasi pendidikan ini.

6. Dampak Media Sosial dan Informasi Digital

Media sosial sering menjadi arena penyebaran informasi negatif, seperti hoaks, ujaran kebencian, dan intoleransi, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Generasi muda sering kali menjadi korban atau pelaku penyebaran informasi tersebut.

7. Lemahnya Keteladanan di Lingkungan Sosial

Generasi muda membutuhkan contoh nyata dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Namun, sering kali mereka tidak menemukan teladan, baik dari pemimpin, pendidik, maupun lingkungan masyarakat.

Nah, Setelah Mengetahui Semua Tantangan Yang Dihadapi Pancasila Dalam Pembelajaran Berikut Adalah Solusi Yang Bisa Dilakukan:

  • Mengintegrasikan pembelajaran Pancasila dengan konteks kehidupan sehari-hari, seperti melalui studi kasus atau simulasi pemecahan masalah sosial.
  • Mendorong praktik nilai-nilai Pancasila di sekolah, seperti gotong-royong, toleransi, dan kejujuran dalam kegiatan harian.
  • Memperkuat identitas nasional melalui pendidikan yang menekankan pentingnya kearifan lokal.
  • Menggunakan media digital untuk menyebarkan konten edukatif tentang Pancasila dengan cara yang menarik bagi generasi muda.
  • Menggunakan pendekatan kreatif seperti pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang melibatkan siswa dalam kegiatan nyata.
  • Memanfaatkan teknologi digital, seperti aplikasi pembelajaran interaktif, video edukasi, atau gamifikasi untuk menarik minat siswa.
  • Menekankan netralitas Pendidikan Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa, bukan alat politik.
  • Melibatkan tokoh masyarakat dan akademisi yang kredibel untuk memberikan pemahaman tentang esensi Pancasila.
  • Pemerintah perlu memberikan pelatihan kepada guru agar memiliki kompetensi mengajar Pendidikan Pancasila dengan baik.
  • Menyediakan materi ajar yang mudah diakses secara daring maupun luring untuk mendukung daerah yang kekurangan fasilitas.
  • Pendidikan Pancasila harus melibatkan literasi digital, mengajarkan siswa untuk memilah informasi yang benar dan bertanggung jawab dalam berkomunikasi di media sosial.
  • Mengajak siswa untuk aktif mempromosikan nilai-nilai Pancasila melalui platform digital.
  • Mendorong guru, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk menjadi role model dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
  • Mengadakan program yang melibatkan siswa dengan komunitas lokal, seperti kegiatan sosial berbasis gotong-royong.

Kesimpulannya: Pendidikan Pancasila adalah kunci penting dalam membangun karakter bangsa yang berkepribadian dan berintegritas. Meski menghadapi berbagai tantangan di era modern, upaya yang kreatif dan strategis dapat memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan mampu menjadi pedoman bagi generasi muda. Sinergi antara pemerintah, pendidikan, masyarakat, dan generasi muda sendiri sangat diperlukan untuk menjaga eksistensi dan implementasi Pancasila di tengah derasnya arus perubahan global. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun