ABSTRAKÂ
Danau Ranu Kumbolo merupakan danau yang menjadi bagian hidup dari Suku Tengger Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. dan danau ini ramai dikunjungi pendaki. Kejadian ini menarik diteliti, dengan rumusan
masalah :
1) bagaimana hubungan masyarakat Suku Tengger dengan lingkungan alam Danau Ranu Kumbolo,
2) kendala dan strategi masyarakat Suku Tengger dalam beradaptasi dengan lingkungan alam Danau Ranu Kumbolo. Penelitian ini menggunakan cara etnografi. Lokasi penelitian di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam bedasarkan pedoman wawancara. Teknik penentuan informasi secara purposive, yaitu sepuluh orang yang memberi informasi (Petugas Taman Nasiona Bromo Tengger Semeru, Tetua Desa Ranu Pani, Masyarakat desa Ranu Pani, dan Pendaki).Â
Data dianalisis dengan teori Antropologi , Ekologi Haviland dan Adi Sukadana. Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan masyarakat Suku Tengger dengan lingkungan alam Danau Ranu Kumbolo terkait pemanfaatan air danau untuk konsumsi air dan rekreasi bagi pendaki. Kendala yang muncul akibat hubungan itu berupa meningkatnya kuantitas sampah dari pendaki dan turunnya kualitas air. Bedasarkan pengetahuan masyarakat Suku
Tengger tentang cerita legenda Prasasti Mpu Kameswara, maka makna air danau Ranu Kumbolo bagi Suku Tengger merupakan air suci. Kondisi ini mendasari masyarakat Suku Tengger untuk mengambil keputusan mengatasi kendala meningkatnya kuantitas sampah dan turunnya kualitas air, dengan cara pemberian edukasi oleh masyarakat Suku Tengger yang bekerja sama dengan SAVER (Sahabat Volunteer Semeru) kepada pendaki.Â
Edukasi ini berupa penyuluhan pra-pendakian yang diikuti pendaki sebagai syarat melakukan pendakian Gunung Semeru dan pemberian peringatan secara tersirat, seperti menceritakan mitos Air Suci Ranu Kumbolo, Legenda Prasasti Mpu Kameswara, kain putih yang disematkan di pohon-pohon tertentu, hingga pencegahan verbal dan papan peringatan. Edukasi tersebut merupakan salah satu cara dan perilaku adaptasi yang dilakukan masyarakat Suku Tengger untuk menyelamatkan lingkungan alam Danau Ranu Kumbolo dari kerusakan lingkungan.Â
LATAR BELAKANG
Danau Ranu Kumbolo yang berlokasi di Gunung Semeru memiliki kekayaan sejarah dalam pembentukannya. Ranu Kumbolo terletak di ketinggian 2.390 mdpl yang lokasinya berada di antara Ranu Pani dan Puncak Semeru yaitu Mahameru 3671 mdpl. Selain menjadi shelter tempat mengisi air, para pendaki terkadang beristirahat sebentar dan mengambil foto dengan latar belakang danau Ranu Kumbolo. Bahkan karena keindahannya danau ini, orang yang tidak sanggup sampai puncak Mahameru pun akan berbangga jika dirinya telah melihat keindahan alam danau Ranu Kumbolo. Berdasarkan data menurut Kementerian ESDM Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah Gunung Jambangan yang telah memadat. Sehingga air yang tertampung, secara otomatis tidak mengalir ke bawah.
Sementara nama Ranu Kumbolo memiliki arti danau pengembara yang diambil dari bahasa Suku Tengger yang mana Ranu artinya danau dan kumbolo artinya pengembara.Â