Mohon tunggu...
Isaac Ahmed
Isaac Ahmed Mohon Tunggu... -

Try to be a lovable friend! Enjoy the whole life with sparkling enthusiasm! A catlover of Siamese's cat! A netizen journalist! Also freaks in art & design!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cintai Ibumu

18 Desember 2010   20:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12927027221839723034

1:38 AM Saat tulisan ini diturunkan, aku berada di sebuah rumah sakit swasta di kotaku (RK CHARITAS), menemani salah seorang teman menjaga ibundanya yang diopname karena hipertensi. ★★★ Jujur, ada dorongan yang kuat yang membawaku ke sini. Atas nama ibunda, tidak ada alasan untuk tidak bersedia ikut menjaga sesosok figur nan berharga ini... Setidaknya, rasa ini adalah rasa yang sama, kala dua tahun lalu aku didera perasaan nan berkecamuk. Kala itu, ibuku pun terbaring lemah di salah satu kamar rumah sakit. Rasa antara harapan kesembuhan yang luar biasa, atau rasa jika kehilangan yang tiba-tiba... Jika permintaan, juga do'a-do'a berharap diijabah Sang Maha Kuasa, adalah lumrah bagi seorang insan. Namun Sang Pencipta punya rencana lain... Ibundaku tercinta telah berpulang. Kala itu hanya terlintas di benak ini, jika memang demikian halnya kehendak Yang Di Atas... aku ikhlaskan! Dan itu terjadi... Kehilangan, sudah pasti! Akan tetapi bagi orang yang sadar akan siklus hidup, juga pemikiran bahwa semua yang hidup akan mengalami kematian, telah membuat diri juga batin ini untuk tetap tegar. Bahwa benteng-benteng ketegaran yang sebelumnya pernah goyah, bahkan jatuh, harus segera dikukuhkan kembali... Aku pun kini semangat menata hidup, walau tanpa sesosok wanita berhati lembut yang kita sebut: IBU! ★★★ 2:07 AM Dan ibunda temanku terlelap dalam tidurnya... Paramedis di sini telah melaksanakan tugas mereka dengan baik. Aku kini menggantikan temanku yang juga terlelap karena capainya. Melihat mereka berdua, aku bagai bercermin seperti saat aku dulu menjaga ibundaku. Jam segini adalah saatnya terjaga, untuk cermat memeriksa, bahwa di usia yang tak muda lagi, ibunda tentulah mengalami perubahan drastis atas kondisi kesehatannya. Seperti terjaga dari lelapnya tidur, keinginan buang air yang sulit dibendung, atau ketidak teraturan sirkulasi pernafasan, adalah beberapa perumpamaan. Dalam hal ini, dari lubuk hati terdalam aku  salut akan temanku ini... Pria yang membaktikan segenap hidupnya demi merawat sosok nan berhati lembut ini! Aku teringat akan sebuah posting temanku (Iwan Zen/penyanyi) untuk ibundanya di sebuah situs interaksi sosial: Dokter bilang tubuh sebelah kanan perempuanku tercinta lumpuh! AKU AKAN BERSEDIA MENJADI TUBUH SEBELAH KANANNYA! SEMANGAT MAM! Juga sebuah trailer di sela program ulang tahun sebuah televisi (TRANSTV 9EMILANG), yang menyampaikan sebuah perenungan: "Bersyukurlah telah diberi kesempatan merawat orang tua, walau itu tidak cukup untuk membalas jasa-jasa mereka..." Dua pemikiran di atas sudah cukup mewakili, bahwa sosok ibunda itu demikian diagungkan, juga dimuliakan! Sampai kapanpun... ★★★ 2:37AM Masih dalam kesunyian ruang perawatan ini, aku hanya bisa berpesan: "Kepada yang masih mempunyai ibunda, bahagiakanlah beliau. Cintailah mereka, karena ibu adalah harta yang tak ternilai. Sosoknya yang selalu menghadirkan kebahagiaan sejak kita dalam buaian, sulit dicari tandingannya. Dan kepada yang telah ditinggalkan oleh sosok ibunda, tetaplah mendoa'kan. Yakinlah akan bibit baik yang telah beliau tanam di sanubari kita, untuk tetap menjadikannya panutan, bahkan hingga akhir hayat!" Cintai ibumu... ★★★ (Menyambut Hari Ibu 22 Desember, selamat merayakan!) (Inzet foto, Ibu... karya: Isaac Ahmed)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun