Beberapa hari yang lalu, salah satu Kompasianer memposting artikel seputar UPIN & IPIN, bahwa serial produksi negeri tetangga tersebut mendapat keuntungan luar biasa dari total penjualan hak siarnya di seluruh dunia. Lalu, apa sebenarnya magnet kuat UPIN & IPIN ini?
Film seri animasi anak-anak dengan tokoh utama dua bocah berkepala plontos ini, belakangan begitu populer di Indonesia. Padahal kala pemutaran perdana di televisi swasta kita ini, hanya mengisi slot tayang di bulan Ramadhan. Apa yang membuatnya menjadi begitu terkenal? Inilah rahasianya: 1/ TEMA YANG BERSAHAJA & DEKAT DENGAN KESEHARIAN Jika mau dibandingkan dengan tayangan anak-anak sejenis, Upin & Ipin tak lebih bertemakan dunia anak-anak lengkap dengan problematikanya yang tak jauh dari aktivitas bersekolah, belajar, membantu orang tua, hingga bermain... yang mendapat porsi cukup banyak di sini. Dengan bermain, tema cerita menjadi semakin menarik. 2/KESAMAAN KULTUR BUDAYA MEMBUAT CERITA MUDAH DIMENGERTI Upin & Ipin memiliki gaya penceritaan yang dekat dengan kultur budaya masyarakat Indonesia, khususnya Melayu. Dan seperti kita tahu, film animasi ini diproduksi Les Copaque, sebuah rumah produksi di Malaysia, yang berniat memajukan perfileman animasi anak-anak dengan tak lupa memasukkan unsur pendidikan di setiap produksinya. Dengan demikian cita rasa nan kental dalam budaya, diangkat sedemikian menariknya dalam seri anak-anak ini. 3/MULTI KULTUR,YANG MEMBUAT KEUNIKAN TERSENDIRI Kita bisa tertawa, tersentuh, juga tersenyum sendiri menyaksikan betapa persahabatan multi etnis antara Upin, Ipin, Ehsan, Fizi, Ijad & Mail(Melayu), terjalin penuh dinamika dengan Jarjit & Raju(India). Kadang konflik terbangun di antara mereka, namun kehadiran sosok Mei Mei(Tionghoa), tokoh anak cerdas & serba tahu yang datang bagai pembawa damai bagi mereka. Bahwa semua orang adalah sama dan tidak ada perbedaan. Belakangan, muncul pula sosok baru, Susanti(Indonesia) yang ikut ayahnya menetap di Malaysia karena tugas. 4/RAGAM PERMAINAN RAKYAT,PENEBAR KEGEMBIRAAN Bagi saya yang orang Sumatra, menonton seri Upin & Ipin bagai mengembalikan waktu ke masa anak-anak dulu. Betapa tidak,dalam beberapa episode Upin & Ipin, terdapat scene permainan rakyat yang dahulu pernah kami mainkan waktu kecil. Ambil contoh, ada permainan GASING(semacam bola kayu yang dilemparkan dengan seutas tali), PANTAK LELE (permainan lempar-melempar bilah bambu yang sebelumnya ditaruh di sebuah lubang), atau CUP CADANG(adu strategi melewati pagar batas yang terbuat dari rentangan tangan musuh yang jaga), yang entah di Malaysia sana apa namanya? Apalagi saat Upin & Ipin dkk bermain petasan kala yang lain Tarawih, sama persis! Jadi, melihat kegembiraan mereka bermain, sama persis kala masa kecil kami dahulu... 5/KARAKTERISASI YANG KUAT,MEMBUAT MUDAH DIINGAT PEMIRSA Siapapun tau, kalau si Ipin, adik kembar yang bungsu itu adalah tokoh peniru Upin. Sebentar-sebentar nada bicara mengikut sang kakak: betol,betol,betol! Atau tingkah polah Jarjit yang suka berpantun, Mail si otak bisnis yang terkenal akan dua singgitnya itu! Dan tak kalah kocak, aksi si anak manja(intan payung): Ehsan, anak orang kaya yang suka pamer itu, sungguh khas anak kecil nan polos... Apalagi Tuk Dalang, kakek Upin & Ipin yang jadi tempat bertanya itu, pelengkap tontonan yang kocak! 6/LOGAT & DIALEK YANG MEMANCING RASA INGIN TAHU ANAK-ANAK Tak bisa dipungkiri, menyaksikan seri ini kita siap-siap belajar kosa kata khas Melayu. Bagi yang pernah menyaksikan seniman terkenal Malaysia: P.Ramlee, tentulah tak asing lagi! Gaya bicara nan Melayu itu meski terdengar asing, kadang menambah kosa kata juga. Misal: seronok, intan payung, arnab, lanun,dll... 7/POLA TAYANG YANG STRIPPING DAYS,MEMBUAT TIADA HARI TANPA UPIN&IPIN Dahulu televisi Indonesia punya tayangan animasi lokal: SI HUMA, atau panggung boneka SI UNYIL, akan tetapi pola tayang yang pada masa itu masih seminggu sekali, membuat pemirsa rela menunggu lama menyaksikan kelanjutan cerita. Jadi beruntunglah pemirsa anak-anak sekarang, apa-apa yang sedang happening tersaji setiap hari, tanpa perlu menunggu lama. Begitu pun Upin&Ipin, kini tayang setiap hari, pagi juga di malam harinya... Terakhir apa pendapat anda soal Upin & Ipin? Yang jelas, saya begitu tergugah menurunkan tulisan ini setelah #upindanipin menjadi trending topics di twitter beberapa waktu lalu, juga sukses nan luar biasa dalam pendapatan! Bahwa film yang pada awalnya dibuat dengan tujuan pendidikan, ternyata disukai semua kalangan, bahkan sukses pula dalam penjualan merchandise-nya... Mari kia jadikan film animasi ini untuk memacu insan seni negeri ini berkreasi! Mari mencipta produk animasi lain yang disukai semua kalangan usia! Kita do'akan... (Inzet foto, Upin&Ipin, sumber: google image search/ net) Diposting juga di http://justnotemyfile.blogspot.com/2010/04/upin-ipinapa-yang-membuatnya-begitu.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H