Mohon tunggu...
Isaac Ahmed
Isaac Ahmed Mohon Tunggu... -

Try to be a lovable friend! Enjoy the whole life with sparkling enthusiasm! A catlover of Siamese's cat! A netizen journalist! Also freaks in art & design!

Selanjutnya

Tutup

Humor

Batu Cinta...Batu Petaka!

10 Oktober 2010   22:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:32 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

"Braaak...!" Suara benda jatuh itu menghentikan langkah Joe, yang baru saja melangkah pulang sehabis apel malam Minggu-an dari rumah pacar mutakhirnya, Karen. Setelah menoleh kiri-kanan, tampak olehnya seonggok batu kali berwarna hitam yang bentuknya tak lazim untuk ukuran batu kali, yah...batu hitam berbentuk hati, yang besarnya kira-kira satu kepalan tinju remaja pria! Dengan penuh tanda tanya, dipungutnyalah batu tersebut, tanpa terbesit keingin-tahuan kira-kira darimanakah gerangan batu itu berasal... Singkat cerita, Joe selalu membawa 'batu cinta' itu kemanapun dia melangkah. Sugesti ini bertambah kuat manakala setelah membawa pulang batu ini, Joe yang pada awalnya sering tersandung masalah cinta, jadi laris gak ketulungan? Yah...layaknya bintang reality show yang baru lahir, diidolakan para gadis, walau masih dalam skala kampung... Meski kucing-kucingan sama pacar sejatinya, Karen...toh si Joe ini macam playboy dadakan yang aji mumpung! Jadwal apelnya ditambah layaknya serial striping tv: Senin-Jum'at! *** Jika sebelumnya cuma Karen seorang tujuan bertandang kala malam, kini bertambah menjadi Dona, Mery, ma, Vio juga Ijah! Terus jadwal malam Senin kosong, dong? "Ah, kapan saya rehatnya?", Joe berkilah. Ternyata playboy butuh istirahat juga? Pengembaraan cinta itu sedemikian sempurnanya, andai saja si Joe tidak ceroboh memakai parfum kesukaan Karen, buat bertandang kepada pacar sejatinya itu! Karena absen berkunjung ke rumah si Ijah pada malam Sabtu, Joe memakai parfum kesukaan si Ijah itu buat apel pada Karen... Karuan si Karen yang member WWPC (World'sWomanPossessiveClub) ini menjadi berang teramat-sangat! Serta-merta Joe diberondong pertanyaan, cacian, juga cubitan berkekuatan 220 volt! Layaknya Uma Thurman dalam film KILL BILL, Karen berhasil mencari tahu siapa lima WIL itu... Joe mengakui, semua bermula dari 'batu cinta' itu! Dan berbekal batu cinta itulah, Karen hendak menuntut balas... Layaknya mengikuti sebuah episode reality show pencarian orang, Karen satu persatu berusaha menemui para selingkuhan si Joe, lalu merencanakan sesuatu bersama lima WIL tadi... The world is not enough, deh...kayaknya buat Karen! *** Meski di atas kertas si Joe kalah telak dengan Karen, pejuang cinta yang satu ini masih punya lima harapan lagi... Akankah kehilangan batu bertuah berdampak pula pada kelima pujaan hati berikutnya? Toh, Karen tidaklah bodoh...kepada Dona dan Mery yang tak jadi dikencani Joe lantaran sakit mendadak dua hari, dia merencanakan buat menjebak Joe di Rabu malam, tepat di saat jadwal apel buat si Ima. Serta-merta Vio dan Ijah juga dilibatkan... Rabu malam pun tiba! Lima gadis ini pun bersiap di persembunyian,penuh H2C, harap-harap cemas... Kecuali si Ima, gadis yang lumayan seksi ini disulap bagai seorang kontestan pencarian miss-miss, deh...? Apa yang pantas diterima bagi lelaki gombal macam si Joe ini? Berawal dari batu, yah...endingnya juga memakai batu! Para gadis ini menghujani lelaki buaya darat ini dengan 'batu cinta' yang kini terpecah menjadi enam bagian... Dan jika sebelumnya, senjata rahasia para ladies...cubitan yang awalnya cuma 220 volt, sekarang tampaknya berlipat ganda menjadi 1000 volt! Adegan 'bak-bik-buk' itu tampaknya sudah biasa, yah...dalam tayangan reality show di tv-tv kita? Oh Joe...Joe...nasibmu tragis? Mending itu 'batu cinta' dipakai buat memecah es batu? ;) /Cerita pendek ini diilhami oleh BATU PONARI yang betuah itu! Oya, kabar bocah itu bagaimana ya, sekarang? ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun