Mohon tunggu...
Isa Ansyori
Isa Ansyori Mohon Tunggu... -

Pengendali Dampak Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bahaya Gas dari Tempat Pembuangan Sampah

4 Mei 2015   13:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 1972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sampah adalah buangan yang bersifat organik dan anorganik yang disebabkan oleh aktivitas manusia, hewan, dan alam yang tidak terpakai lagi sehingga dibuang sebagai barang yang tidak berguna. Pertumbuhan penduduk dan keanekaragaman industri yang terus bertambah dari waktu ke waktu berdampak terhadap peningkatan timbulan sampah.Oleh karena itu pada suatu kawasan atau kota perlu suatu sarana pengelolaan sampah,salah satunya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

TPA merupakan suatu tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya. Saat ini TPA yang berada di sebagian besar kota di Indonesia masih menerapkan sistem open dumping, yaitu suatu cara pembuangan sederhana dimana sampah hanya dihamparkan pada suatu lokasi dan dibiarkan terbuka. Cara ini tidak direkomendasikan karena banyaknya potensi pencemaran lingkungan. Dalam Undangundang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah juga dinyatakan bahwa penanganan sampah dengan pembuangan terbuka terhadap pemrosesan akhir dilarang. Namun, TPA yang telah dirancang dan disiapkan sebagai lahan urug saniter dengan mudah berubah menjadi sebuah TPA system open dumping bila pengelola TPA tersebut tidak konsekuen menerapkan aturan-aturan yang berlaku TPA dapat menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan. Sampah kota yang diurug berpotensi menyebabkan pencemaran udara oleh gas yang dihasilkan dari prosesdekomposisi anaerobik. Pembuangan sampah sistem open dumping di lokasi pembuangan akhir sampah mengakibatkan gas hasil dekomposisi seperti gas Hidrogen Sulfida (H2S), Metan (CH4), dan Amoniak (NH3) lepas ke udara. Akibatnya udara sekitar TPA menjadi bau dankualitas udara ambien menurun

Bau seperti telur busuk yang terdapat di TPA bersumber dari H2S yang merupakan hasil samping penguraian zat organik. Persentase gas H2S yang dihasilkan dari TPA berkisar antara 0-0,2% . Hidrogen Sulfida atau Asam Sulfida merupakan suatu gas tidak berwarna, mudah terbakar, dan sangat beracun. Gas ini dapat dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, terutama jika terpapar melalui udara. Gas H2S dengan cepat diserap oleh paru-paru, pada konsentrasi rendah dapat menyebabkan iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan hilangnya kesadaran bahkan kematian

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun