Mohon tunggu...
Wais Alqurni
Wais Alqurni Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi I Udara yang Sama

6 Mei 2017   06:36 Diperbarui: 6 Mei 2017   08:50 2056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal : Selasa 28 April 2015 , 04:00 PM

Author : Wais Alqurni

Rasakan hembusan udara bersama-sama.

Dekat pepohonan yang rimbun.

Begitu segar bukan..

Hembuskan nafasmu bersama-sama.

Dekat bayangan yang gelap.

Begitu lega bukan..

Hidup harus seperti udara yang sama.

Membaca sesuatu yang sama.

Merasakan apa yang ia rasakan.

Baru kau bisa mengukir sesuatu yang harus kau ukir.

Kehidupan harus seperti udara yang sama.

Udara yang sama.

Akan saling mengerti.

Namun jika udaranya berbeda.

Akan saling meracuni.

Akan saling menyalahkan.

Betapa bahayanya jika udara sulit di samakan.

Maka dari itu, sekali lagi.

Kehidupan harus seperti udara yang sama.

Udara yang segar..

Akan terasa begitu penting.

Jika pernah menghirup udara yang beracun.

Udara yang beracun.

Akan terasa bermanfaat.

Untuk saling mengerti apa yang ia rasakan.

Kita tidak bisa mengatakan udara mana yang salah.

Udara yang segarkah atau udara yang beracun?..

Namun selama udaranya sama.

Kehidupan akan saling mengerti.

Saling memahami sehingga akan saling menolong.

Itulah......

Mengapa kehidupan harus seperti udara yang sama.

Jangan katakan seolah-olah kau berada di udara yang sama.

Katakanlah apa adanya.

Seseorang yang hebat itu saling mengerti walau tanpa harus bicara.

Itu terjadi karena ia memiliki udara yang sama.

Betapa indahnya..

Kehidupan seperti udara yang sama.

Damaikanlah kehidupanmu.

Dengan menyamakan udara yang ada di sekelilingmu.

Dengan itu, kehidupanmu akan lebih berguna.

Membantunya keluar dari kegelapan tanpa harus melukainya.

Melukainya hanya akan mendatangkan luka selanjutnya.

Namun memahaminya dengan merasakan apa yang ia rasakan akan menghilangkan kegelapan.

Kehidupan harus seperti udara yang sama.

Kegelapan akan selalu ada.

Selama udaranya berbeda.

Maka dari itu..

Hiruplah udara yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun