Mohon tunggu...
irzsa zulva
irzsa zulva Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

Mahasiswa PPG Prajabatan UNS Gelombang 2 2023 Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Guru Inovatif: Menghadapi Keresahan, Tantangan, dan Solusi dalam Abad 21"

4 Mei 2024   08:19 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:44 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Irzsa Halimatus Zulva

Esai Mata Kuliah Filosofi Pendidikan diampu oleh Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum.

Menjadi inovatif adalah salah satu kunci kesuksesan dalam profesi guru di abad 21. Peserta didik di abad 21 memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang beragam, dengan menjadi inovatif guru dapat menyesuaikan metode pembelajaran  dan materi pelajaran untuk memenuhi kebutuhan individu peserta didik secara lebih efektif. Pengajaran yang inovatif tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menginspirasi dan memotivasi peserta didik untuk belajar lebih giat. Guru yang inovatif menciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik dan berarti bagi peserta didik. Dengan menjadi inovatif guru membangun kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dalam pendidikan. Oleh karena itu, menjadi inovatif bukan hanya menjadi kebutuhan, tetapi juga tanggung jawab bagi para guru di abad 21. Dengan berinovasi guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang berharga dan relevan bagi peserta didik mereka.

Guru abad 21 harus memiliki pengetahuan sekaligus keterampilan dalam menggunakan berbagai perangkat teknologi baik yang tradisional maupun modern untuk memfasilitasi belajar dan meningkatkan hasil pembelajaran. Mengubah pola pikir dari pengajaran tradisional yang berpusat pada guru ke pendekatan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik dan kolaboratif membutuhkan penyesuaian besar dalam cara berpikir dan mengajar. Menerapkan teknologi dalam pengajaran membutuhkan pelatihan dan keterampilan baru bagi banyak guru. Pendidik perlu belajar menggunakan alat-alat digital, platform pembelajaran online, dan aplikasi yang relevan dan efektif. Mengajarkan keterampilan abad 21 seperti kreativitas, kolaborasi, berpikir kritis, dan komunikasi membutuhkan pendekatan pembelajaran yang berbeda dan strategi pengajaran yang inovatif. Berpindah dari model pembelajaran yang didominasi ceramah ke pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, proyek, dan kolaborasi membutuhkan waktu dan upaya untuk merancang dan mengimplementasikan aktivitas pembelajaran yang menarik. Transformasi menuju pembelajaran abad 21 sering kali melibatkan eksperimen, ketidakpastian, dan kesalahan.

 Keresahan guru dengan adanya pembelajaran abad 21 diantaranya yaitu banyak guru merasa tertekan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran mereka dengan cara yang efektif dan bermakna. Mereka mungkin merasa tidak memiliki pelatihan yang memadai atau akses ke sumber daya yang diperlukan. Banyak guru merasa tertinggal atau tidak terampil dalam mengintegrasikan teknologi dan alat digital ke dalam pengajaran mereka. Mereka mungkin merasa kebingungan dengan beragam alat dan platform baru yang terus berkembang. Guru mungkin merasa tidak siap untuk mengajarkan keterampilan yang dianggap penting dalam abad 21, seperti kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis. Perubahan kurikulum dan tuntutan untuk lebih menekankan pada pemahaman konsep daripada menghafal fakta dapat membuat beberapa guru merasa kebingungan. Beban kerja yang tinggi dan tertekan untuk mencapai hasil akademik yang baik sering kali membuat guru merasa sulit untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi mereka. Dunia pendidikan terus berubah dengan cepat, sehingga guru perlu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kurikulum, teknologi. Untuk mengatasi keresahan ini memerlukan dukungan yang kuat dari pihak sekolah, pemerintah, dan komunitas pendidikan secara keseluruhan. Hal ini meliputi penyediaan pelatihan yang relevan, dukungan sosial dan emosional, sumber daya yang memadai, dan pengakuan akan kontribusi yang besar dilakukan oleh guru dalam membentuk masa depan pendidikan.

Tantangan bagi guru di abad 21 mencerminkan perubahan yang cepat dan kompleks dalam dunia pendidikan serta masyarakat secara keseluruhan. Beberapa tantangan yang dihadapi oleh guru yaitu meliputi teknologi, meskipun teknologi telah membawa kemajuan signifikan dalam pendidikan, mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran secara efektif dan bermakna masih menjadi tantangan bagi guru. Guru diharapkan untuk mengajarkan keterampilan yang dianggap penting dalam abad 21. Peserta didik semakin beragam dalam hal budaya, latar belakang, sosial-ekonomi, bahasa, dan gaya belajar. Hal ini merupakan tantangan bagi guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua peserta didik. Evaluasi peserta didik tidak lagi berfokus pada pengetahuan faktual, tetapi juga pada keterampilan abad 21. Dalam hal ini guru perlu menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk mengukur kemajuan peserta didik.

Solusi untuk menghadapi keresahan, tantangan dan memaksimalkan peluang dalam pendidikan yaitu guru perlu terus mengembangkan keterampilan abad 21, seperti kreativitas, kolaborasi, berpikir kritis, dan komunikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui pelatihan, workshop, dan pengalaman pembelajaran yang berkelanjutan. Pendekatan pembelajaran berbasis proyek dapat membantu guru memperkuat keterampilan abad 21 pada peserta didik mereka. Guru perlu mengakomodasi kebutuhan belajar yang beragam dengan menerapkan strategi diferensiasi pembelajaran. Hal ini termasuk menyediakan materi, penugasan, dan dukungan yang sesuai dengan tingkat kemampuan dan gaya belajar individu peserta didik. Kolaborasi antar guru dapa menjadi sumber daya yang berharga untuk berbagi ide, pengalaman, dan praktik terbaik dalam pengajaran. Melalui diskusi, tim kerja, dan pertemuan profesional, guru dapat mendukung satu sama lain dalam pengembangan profesional mereka. Guru perlu menggunakan penilaian formatif secara teratur untuk mengukur pemahaman dan kemajuan peserta didik selama proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang sesuai dan mendukung peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu memprioritaskan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka untuk menjaga kesejahteraan fisik dan mental mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun