Mohon tunggu...
irza sulistiawati
irza sulistiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mahasiswa semester 1 poltekkes kemenkes semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental bagi Remaja

23 November 2024   21:20 Diperbarui: 23 November 2024   21:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kena mental lu..

sekali.Frasa-frasa tersebut sering kali terucap oleh anak remaja saat ini, baik untuk melakukan bullying maupun merendahkan lawan bicara. Namun, tampaknya hal ini telah menjadi kebiasaan di kalangan remaja saat ini.Kesehatan mental seseorang dapat terpengaruh oleh peristiwa-peristiwa dalam kehidupan yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap kepribadian dan perilakunya.

Jika kesehatan mental terganggu, bisa muncul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental bisa memengaruhi cara seseorang menangani stres, berinteraksi dengan orang lain, membuat keputusan, serta merangsang keinginan untuk menyakiti diri sendiri.

 

- Tanda-tanda dari gangguan mental

Berikut adalah beberapa tanda atau gejala penyakit mental yang mungkin dialami oleh anak:

1. Transformasi perilaku.

Tanda munculnya penyakit mental pada anak bisa Anda sadari dengan mudah melalui aktivitas sehari-hari di rumah maupun di sekolah. Jika anak mulai sering terlibat dalam pertengkaran, terlihat lebih kasar, dan menggunakan kata-kata yang menyakitkan, padahal sebelumnya tidak pernah, maka perlu ada kecurigaan. Selain itu, mungkin juga terlihat bahwa perilaku anak berubah seperti lebih cepat tersinggung dan merasa kesal.

2. Perubahan suasana hati.

Gejala lain dari penyakit mental adalah perubahan tiba-tiba dalam suasana hati anak. Situasi ini mungkin hanya bertahan sebentar atau dalam rentang waktu yang tidak dapat diprediksi.

3. Kesulitan untuk fokus.

Anak-anak yang mengalami gangguan mental seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus atau perhatian dalam jangka waktu yang panjang. Selain dari itu, mereka merasa kesulitan untuk menetap dengan tenang dan membaca. Penyakit mental ini bisa berdampak terhadap penurunan kinerja di sekolah dan perkembangan otak.

4. Pengurangan berat badan.

Anda mungkin tidak menyadari bahwa gangguan mental dapat berdampak pada kondisi fisik anak. Penurunan berat badan yang signifikan bukan hanya berkaitan dengan masalah kesehatan fisik, tetapi juga bisa menjadi gejala penyakit mental pada anak. Gangguan makan, stres, dan depresi bisa menyebabkan anak kehilangan nafsu makan, merasa mual, serta muntah secara terus-menerus.

5. Menyebabkan rasa sakit pada diri sendiri.

Perhatikan ketika anak sering merasakan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan. Perasaan ini bisa membawa pada hasratnya untuk melukai dirinya sendiri. Umumnya, hal ini terjadi akibat akumulasi stres dan kecenderungan untuk menyalahkan diri sendiri, yang kemudian membuat anak kesulitan mengendalikan emosinya akibat gangguan mental. Ini juga perlu diperhatikan sebagai tanda gangguan mental pada anak, karena kemungkinan berujung pada tindakan bunuh diri.

 

Memperkenalkan Kesejahteraan Mental kepada Remaja Cinta, dukungan, dan hubungan yang erat dengan keluarga dan orang-orang terdekat memiliki dampak positif yang signifikan pada kesejahteraan mental remaja. Bahkan, memiliki hubungan emosional yang baik bisa membantu mengurangi risiko remaja mengalami masalah kesehatan mental.

Tujuan dari promosi kesehatan mental adalah untuk meningkatkan kesejahteraan mental yang positif. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kesejahteraan psikologis, kompetensi, ketahanan manusia, serta menciptakan kondisi dan lingkungan hidup yang mendukung (WHO, 2002).

Inilah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mental remaja dan meningkatkan kesejahteraannya:

 

1. Tunjukkanlah kasih sayang, perhatian, serta cinta kepada anak remaja Anda.

2. Tunjukkan minat Anda terhadap perkembangan kehidupan anak Anda.

Mari kita apresiasi usaha dan pencapaian menakjubkan yang telah dicapai oleh anak-anak. Perkaya ide dan pandangan anak Anda dengan penuh penghargaan.

3. Nikmati momen berharga bersama anak dan keluarga.

4. Ajaklah anak untuk berbagi perasaannya kepada Anda.

Penting bagi anak merasakan bahwa mereka tidak perlu menghadapi segala hal sendirian, tetapi Anda dapat bekerja bersama untuk menemukan solusi atas setiap masalah yang dihadapi.

5. Lebih baik selesaikan permasalahan segera setelah muncul daripada menumpuk.

 

Kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh kesejahteraan fisik. Agar anak tetap sehat secara emosional dan fisik, ajak mereka untuk melakukan hal-hal berikut:

 

1. Teruslah bergerak. Menjaga kebugaran fisik akan memberikan banyak manfaat bagi anak, seperti tetap sehat, energik, percaya diri, mampu mengelola stres, dan tidur lebih nyenyak.

2. Perluasan serta pemeliharaan pola makan yang sehat.Istirahat yang teratur dan mencukupi.

3. Tidur yang nyaman sangat penting bagi anak dalam mengatasi kehidupan yang padat, penuh tekanan, dan berbagai tanggung jawab.

4. Hindari konsumsi alkohol serta obat-obatan lainnya.

 

Menjaga Kesehatan Mental Remaja dengan Upaya yang Tepat Berdialog dengan anak remaja secara tulus tentang kondisi serta kesehatan mentalnya merupakan langkah pertama yang penting bagi Anda sebagai orang tua. Jika Anda merasa cemas tentang kesejahteraan mental anak, Anda dapat memulainya dengan mengajaknya berbicara. Menyentuh topik perasaan anak akan membantu mereka merasa didengar dan didukung oleh Anda sebagai orangtua. Tak hanya itu, kemungkinan anak juga butuh bantuan Anda dalam mencari dukungan dari ahli profesional.

Berikut terdapat beberapa gagasan untuk membantu anak remaja merasa nyaman berbicara tentang perasaan mereka dengan Anda:

 

- Orang dewasa pun sering kali mengalami kesulitan yang tidak bisa mereka atasi sendiri. Tunjukkanlah bahwa dengan adanya dukungan dari orang lain, memperoleh bantuan akan menjadi lebih mudah.

- Sampaikan kepada anak Anda bahwa wajar saja jika anak muda merasa khawatir, stres, atau sedih. Sampaikan juga kepada mereka bahwa untuk membuka pikiran dan perasaan pribadi bisa menjadi hal yang menakutkan.

- Sampaikan kepada anak Anda bahwa berdiskusi mengenai suatu masalah bisa membantu melihat segalanya dari sudut pandang yang berbeda dan menjernihkan perasaan. Seseorang yang memiliki pengalaman yang lebih luas atau berbeda, seperti orang dewasa, mungkin bisa memberikan saran mengenai pilihan yang belum terlintas oleh orang lain.

- Pastikan anak Anda merasa didampingi dan terbantu. Anda akan hadir di sana ketika mereka siap untuk berkomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun