Malam ini saya mengalami hal yang sepele namun memberi saya inspirasi. Dan inspirasi itu datang bukan dari Mario teguh, bukan Mario wuysang(ngaco), dan bukan juga dari Mario lawalata (Apaan sih?) apalagi dari Mario Balotelli (mulai garing deh), tapi dari seorang penyewa becak wisata di daerah simpang lima bernama Pak Mustofa yang akrab dipanggil Pak Bongkok, karena perawakannya bongkok dan kecil. Eits tapi jangan lihat penampilannya saja, dibalik penampilan fisik bongkoknya Pak Bongkok punya seribu cerita pengalaman beliau yang membuat saya terkaget-kaget.
Jadi ceritanya begini pemirsa, pada suatu malam yang di berkahi gerimis dan cuaca dingin ini saya berniat “blusukan” atau bagi yang gak suka jokowi sebut saja “survey” ke simpang lima. Hehe. Tujuan saya mau nyari info tentang Becak Wisata/becak cinta (yang ada lampunya warna warni itu lho) yang menurut saya merupakan bisnis yang menjanjikan jika saya bisniskan di kota asal saya.
Gak usah banyak basa basi deh, setelah saya sampai di daerah simpang lima kira-kira jam 8 namun karena bukan malam minggu dan cuaca gerimis kawasan simpang lima begitu sepi. Bayangan saya akan ada banyak becak wisata seperti hari-hari biasanya tapi hanya ada satu malam ini. Tapi gak papalah yang penting saya tau bisnis ini keuntungan berapa modal berapa, intinya itu.
Awalnya saya pura-pura mau nyewa keliling simpang lima, dengan sedikit basa basi kami akhirnya deal dengan harga 10 ribu keliling simpang lima namun saya minta ditemani bapaknya. Di perjalanan saya ajak ngobrol tuh bapaknya, kita kenalan, dan akhirnya timbul rasa benih2 cinta (loh?), serius? Kagak lah. Setelah kita kenalan obrolan pun semakin mengalir dan hangat. Pak mustofa yang awalnya sedikit pendiam mulai banyak bercerita sembari sekali-kali saya alihkan pembicaraanya ke masalah becak wisata ini. Dan setelah saya korek-korek akhirnya saya dapat info yang saya cari. Alhamdulillah ternyata prospeknya masih bagus bisnis kayak gini.
Tak berhenti disitu, Pak Mustofa terus bercerita ngalor ngidul (entah benar atau tidak) namun saya berpikir positif saja kalau yang beliau ceritakan ini benar adanya. Satu persatu cerita pun dia ceritakan dengan logat medhok khas jawa. Dan saya mulai terhanyut dalam ceritanya. Cerita yang paling gak saya percaya adalah beliau ini orang perfilman, sering terlibat di berbagai sinetron dan acara-acara tivi lainnya sebagai kru dan sering juga sebagai pemain. Beliau bahkan bercerita pernah menggugurkan peserta casting sinetron. Saya jujur tidak percaya...
Kemudian beliau bercerita tentang beberapa acara tivi yang beliau ikut andil disitu. Diantaranya sinetron-sinetron horror indosiar, acara dolanan bocah pro tv, dan ada beberapa lainnya yang saya agak lupa. Sayapun iya iya saja mendengarkan cerita beliau karena jelas gak mungkin orang penampilan seperti Pak Mustofa yang ‘maaf’ kecil bongkok lusuh ini punya pengalaman seperti itu. Bahkan beliau bercerita kalau tukul itu teman satu perjuangannya dulu namun beda nasib. Beliau bilang kalau tukul dulu memilih ikut Joshua dan Pak Mustofa memilih ikut didi kempot. Hingga akhirnya tukul sukses dengan “diobok-obok”nya Joshua dan Pak Mustofa tak kunjung sukses dengan didi kempot. Dan sayapun masih tidak percaya cerita beliau. Saya sempet ketawa didalam hati mendengar cerita beliau.
Masih banyak sekali yang beliau ceritakan tentang pengalaman beliau yang seru tentang hal-hal dibalik layar perfilman. Dan saya masih tetep mengangguk-angguk tanda mengiyakan sambil sesekali menghisap rokok yang diberi pak Mustofa. Sembari didalam hati berpikir ini orang tua suka banget sih bohongin orang “inget pak udah tua jangan suka bohong” gumam saya dalam hati. Beberapa cerita beliau yang lain pun saya anggap omong kosong saja alias Bullshit. Bahkan saat beliau menyelingi ceritanya dengan nasihat-nasihat saya sedikit kesal, udah bohong, nasihatin pula.
Hingga akhirnya 2 jam berlalu dan saya pamit pulang.
Sesampainya di kos saat sedang asyik surfing internet, saya iseng buka google dan mencari acara pro tv yang diceritakan Pak Mustofa tadi, dan masyaAllah Subhanallah Astaghfirulloh saya kaget bukan main, ada sosok Pak Mustofa di trailer acara tv lokal ini di yutub. Astaghfirulloh berkali-kali saya ucapkan istighfar. Saya bagai orang yang tertipu dengan keyakinan saya sendiri, keyakinan kalau pak mustofa ini tukang bohong, keyakinan kalau orang penampilan seperti ini tidak mungkin punya pengalaman banyak, dan keyakinan2 buruk saya lainnya. Ampuni saya atas sikap suudzon saya terhadap Pak Mustofa ini ya Allah.
Inspirasi yang saya dapat adalah Jangan pernah sekalipun memandang sebelah mata orang yang menurut anda bukan apa-apa dan tidak punya apa-apa, karena bisa jadi orang itu lebih dari anda, lebih punya dari anda dan lebih apa-apa dari anda. Sekian.
*kata-kata pak bongkok yang saya ingat-ingat betul : “hidup itu harus tekun, karena orang sukses itu pasti orang yang tekun, walaupun masih banyak orang tekun tidak sukses namun tidak ada pemalas yang sukses”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H