Di setiap acara sosialisasi internet dimana saya menjadi narasumber, ada pertanyaan, atau lebih tepat disebut keluhan; dari guru dan orang tua siswa mengenai menjamurnya warnet warnet.  Menjamurnya warnet warnet, menurut mereka memicu hal hal yang negatif seperti bolos, akses ke situs negatif dan bermain game online berjam-jam. Menghadapi pertanyaan atau keluhan seperti ini, saya mencoba memberikan pengertian kepada para orang tua dan guru guru bahwa pada dasarnya kami dari Asosiasi Warnet Indonesia (AWARI) selalu memberikan panduan panduan kepada anggota Awari tentang perlunya menjaga kondisi warnet mereka agar selalu dalam kondisi bersih dan aman.  Yang dimaksud bersih disini adalah bersih dari sisi pengelolaan, dan bersih dari materi materi negatif yang berasal dari internet.  Sementara yang dimaksud dengan aman, adalah: pengusaha warnet tersebut mengelola warnet-nya dengan baik, sehingga tidak memancing untuk terjadi tindakan tindakan yang negatif. Beberapa hal  yang bisa dilakukan misalnya:  Tidak menggunakan sekat/pembatas antar pengguna yang tinggi, atau kalau perlu tidak  menggunakan sekat sama sekali.  Sebab berdasarkan pengalaman kami, sekat yang tinggi akan memancing hal hal yang negatif.   Selain itu, sekat yang tinggi sebenarnya memberikan kesan sempit terhadap warnet tersebut sehingga bisa saja mengurangi kenyamanan.  Hal lainnya tentu dengan memanfaatkan DNS Nawala sebagai perangkat filtering, agar meminimalkan akses ke situs situs negatif dan beberapa hal lainnya seperti perlunya pengelola selalu mengawasi penggunaan fasilitas internet agar tidak digunakan untuk hal hal negatif. Pertanyaan berikut biasanya adalah: adakah sanksi dari asosiasi menyangkut warnet warnet yang tidak mengindahkan himbauan?  Jawabanya: Asosiasi bisa saja memberikan sanksi atau teguran, namun mengingat tidak semua warnet adalah anggota asosiasi (bahkan anggota AWARI cuma sekitar 10% dari semua warnet), maka apakah sanksi tersebut akan efektif? lagi pula kami tidak akan mampu memberikan pengawasan kepada semua warnet karena memang kuasa tersebut tidak ada pada kami.  Kuasa tersebut berada di pihak Pemerintah dan Masyarakat. Berikutnya saya biasanya bertanya balik kepada penanya seperti ini:  Bapak/Ibu, sebenarnya yang memberikan uang anak-anak untuk ke warnet itu siapa?  jawaban sangat jelas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H