LAPORAN HASIL MENANAM BENIH SAYUR
MATA KULIAH ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
1.Irwin SeptianNIM F05110003
2.SuprehatinNIM F05110007
3.Andri MaulidiNIM F05110024
4.Riki RisandiNIM F05110028
5.Eka JuliantiNIM F05110033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
LATAR BELAKANG
Wilayah Indonesia ini, memungkinkan untuk dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah Sawi. Karena Sawi ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya untuk dikonsumsi baik ditumis langsung maupun sebagai campuran kuliner lain seperti mie tiaw, bakso, gado-gado dan capcai. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia.
MANFAAT
Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Oleh sebab itu, kami mencoba membudidayakan sawi karena manfaatnya yang banyak bagi manusia dan harga jualnya yang cukup mahal setelah kami survei ke beberapa pasar di Kota Pontianak yaitu sekitar Rp 2.000 – Rp 3.000, harga yang cukup menggiurkan dengan cara tanam yang mudah.
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3 macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung), sawi hijau, dan sawi huma. Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim alias sawi bakso. Selain itu juga ada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi monumen. Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi cina., merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae dewasa ini. Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan. Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang renyah, segar, dengan sedikit sekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina.
Adapun Klasifikasi Sawi Cina (Caisim) ini adalah :
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Ordo: Rhoeadales(Brassicales) Famili: Cruciferae(Brassicaceae) Genus: Brassica Spesies: Brassica juncea
SYARAT TUMBUH
Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia Timur. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bils di tanam pada akhir musim penghujan. Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.
BUDIDAYA TANAMAN SAWI
Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan budidaya sayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan meliputi proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, penyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman. Sawi dapat ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanaman yang dapat ditumpangsarikan antara lain : bawang daun, wortel, bayam, kangkung darat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung tetapi ada juga melalui pembibitan terlebih dahulu.
Langkah – langkah penanaman secara konvensional adalah sebagai berikut :
1. Benih disemaikan pada kotak persemaian denagn media pasir. Bibit dirawat hingga siap ditanaman pada umur 14 hari sejak benih disemaikan.