Mohon tunggu...
Irwan.
Irwan. Mohon Tunggu... Guru - Blog pribadi

Berbagi dengan apa yang kita miliki

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yakin Jadi Wali Kelas XI IPA 5?

23 Juni 2022   22:32 Diperbarui: 23 Juni 2022   22:42 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jumat 17 Juni 2022 sudah diagendakan oleh sekolah dimana saya mengabdi sudah ditentukan untuk membagikan buku rapor semester genap atau kenaikan kelas. Kilas balik setahun yang lalu awalnya saya diamanahkan untuk menjadi wali kelas XI IPS 3 namun sekitar 3 bulanan ternyata saya baru tahu jika wali kelas harusnya mengajar dikelasnya tersebut.

 Ini sepenuhnya kesalahan saya dimana pada waktu itu saya sedang mengikuti prajabatan. Setelah berkomunikasi dengan wakasek kurikulum akhirnya saya bertukar wali kelas dengan rekan saya yaitu bu neneg maryamah. Di awal saya menjadi wali kelas XI IPA 5 saya tidak yakin kalau bisa terjalin komunikasi yang baik dan akrab dengan anak-anak baru saya. 

Hingga pada akhirnya perjalanan menjadi wali kelas yang baru bagi mereka berjalan dengan sebuah permasalahan dimana saya harus menangani konflik anak dan kemauan orang tua yang pada akhrinya berujung dengan pengunduran diri setelah usaha yang sudah saya lakukan dirasa maksimal hingga penuh drama karena saya merasa gagal untuk mempertahankan.

Perjalan diwarnai dengan berbagai cerita awalnya penuh kedekatan dan canda tawa karena mungkin masih baru dan terkadang di isi dengan cerita yang memang tidak mudah bagi saya untuk menangani perilaku anak-anak XI IPA 5. Singkat cerita berbagai pengalaman saya lalui bersama dengan anak didik saya. Hingga pada akhirnya saya menangani sebuah permasalahan anak didik saya. 

Anak tersebut ada kendala dalam proses pembelajaran hingga saya harus menangani dengan memanggil dan berbicara dengan anak saya tersebut, hingga saya memberikan solusi dan gambaran jika sebuah pendidikan itu sangat penting. Namun, permasalahan bertambah ketika anak saya meninginkan keluar dari sekolah karena merasa terpaksa oleh keinginan orang tua. Perasaan sedih, kecewa dan merasa tidak berbuat lebih untuk anak saya membuat saya merasa bersalah.

Perjalanan satu tahun yang dibubuhi senang, canda tawa, sedih semua kami lalui bersama meski pada ujung perjalanan kami mengalami kekecewaan yang mendalam hingga akhirnya harus merelakan dua teman kami untuk tidak bersama seperti awal kami berjumpa dan mengenal satu sama lain. 

Kalian luar biasa, kalian anak-anak baik dan selalu menunjukan kekompakan dan perubahan kearah lebih baik. Saya sayang dan sekaligus bangga kepada kalian dan beruntung pernah menjadi wali kelas kalian. Semoga kalian menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi orang yang sukses. Aamiin

Mengutip lirik lagunya Pamungkas "kenangan manis"

"Untuk sementara sampai berjumpa. Bersama sama bercanda lagi.

Kenangan manis dihari ini jadi alasan untuk kembali"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun