Muara merupakan daerah pertemuan antara air tawar (mengalir melalui sungai) dengan air asin (laut). Wilayah ini memiliki banyak sumberdaya, baik yang ada di wilayah daratan [ekosoistem bakau] maupun yang berada di kolom laut [spesie ikan dan organisme lain]. Dibeberapa daerah potensi tersebut dimanfaatkan sebagai obyek wisata, penelitian dan kepentingan lain secara ekonomis. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan dalam hidup dan kehidupan masyarakat disekitarnya.
Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di sekiatar muara sungai jenneberang. Beberapa masyarakatnya mengelola potensi sumberdaya yang ada di bantaran sungai menjadi sumber rejeki bagi mereka. Potensi yang manfaatkan adalah wisata pantai berpasir. Lokasinya berada tepat di sisi ujung muara, memilki pantai yang cukup luas dan juga hempasan ombak yang berfariatif. Disela waktu yang cukup sibuk, biasanya waktu luang banyak dimanfaatkan banyak orang untuk beristirahat sejenak menikmati sejuknya angin pantai di lokasi ini.
Namun, masih banyak yang perlu dibenahi untuk mengembangkan lokasi pariwisata khususnya di wilayah muara sungai jenneberang. Salah satunya adalah infrastruktur, beberapa sarana dan prasarana seperti area parkir kendaraan serta wadah air tawar yang belum memadai. Akses jalan juga kiranya perlu diperbaiki agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan berkendara. Juga diperlukan upaya pemerintah khususnya sektor pariwisata untuk mengintensifkan kegiatan pariwisata berbasis masyarakat.
Dengan demikian kebutuhan masyarakat dan peningkatan PAD di sektor pariwisata dapat berjalan dengan sinergis. Tidak hanya itu, sektor pariwisata mampu menciptakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat yang berada disekitarnya. Negara sebagai “poros maritim” dunia bukan hanya dianggap memiliki potensi sumberdaya pesisir yang melimpah melainkan negara yang mampu mengelola sumberdaya alam tersebut menjadi sebuah tameng ekonomi dalam menghadapi krisis global.
